Kala Cinta Menggoda

@Fatamorgana16
Chapter #1

PROLOG

Rose menghela napas panjang. Tidak mengerti kenapa anak-anak SMA itu sangat mudah jatuh cinta, ah mengingat masa lalu, pernikahannya juga karena cinta. Dia yang terobsesi, padahal Dias biasa saja. Hanya karena Dias menolongnya, dia pikir semua orang menyukainya padahal tidak. Dias hanya tidak sengaja menolongnya, dan dia sudah menyukai pria itu yang sebelumnya tidak pernah dia lihat pria sebaik Dias. Dia pernah jatuh cinta, tapi selalu saja putus begitu saja dengan tidak baik-baik. Entah karena selingkuh, atau si pria menjadi matrealistis. Ah, mengingat hal itu, Rose menjadi miris sendiri. Dias juga dulu baik, sebelum dia menganjurkan kepada ayahnya untuk melamar Dias untuknya. Setelah itu Dias menjadi berubah. Ternyata, selama ini Dias memiliki kekasih dan dia baru tahu hal itu setelah menikah. Tapi, ibu Dias memang matrealistis walau anaknya tidak menyukai Rose, tetap saja dia mencoba untuk membuat Dias menikahi dirinya. Teringat malam itu, bagaimana Rose mendengar semuanya.


Flashback on.

Dias meninggalkan dirinya sendirian di hari pernikahan mereka. Dia pikir, Dias benar-benar memiliki urusan penting. Nyatanya, pria itu bertemu dengan kekasihnya, mantan tunangannya, ah begitulah yang harus dikatakan pada dirinya sendiri. Tanpa sengaja, Rose memasang GPS di ponsel Dias. Sebenarnya, dia tidak sengaja melakukannya tapi sejak saat itu, Dias melihatnya bagaikan kuman.

"Dias, kamu benar-benar akan menjadi suami Rose jika menyentuhnya malam ini." Ujar Vania dengan tatapan penuh kekecewaan, air mata mengalir di pipinya dengan deras, setara dengan air hujan yang mengguyur tubuh mereka malam ini.

"Kamu tenang saja, aku tidak akan menyentuhnya." Ujar Dias dengan yakin, membuat Vania mengangkat wajahnya, tidak yakin akan perkataan Dias.

"Kamu bisa percaya sama aku, apapun yang terjadi, aku tidak akan menyentuhnya." Ujar Dias dengan yakin.

Vania sebenarnya wanita yang polos dan naif, hanya saja ibu Dias yang matre membuatnya menjadi wanita jahat, dan Dias juga mengubahnya demikian. Tidak akan ada pria yang tidak menyentuh istrinya, walau pernikahan mereka bukan yang diinginkan. Meski Rose berharap lebih. Nyatanya, benar, malam itu Dias tidak menyentuhnya sama sekali.

Tanpa sengaja Rose mendengar semua percakapan itu, setelah mengikuti ke mana Dias pergi malam itu. Dia pulang dengan wajah datar dan tidak berekpresi apa-apa, sampai Dias pulang ke rumah mereka, dia tetap pada wajah datarnya.

"Dari mana?" tanya Rose dengan raut wajahnya yang tersenyum tulus kepada Dias. Dias yang awalnya terkejut pun akhirnya menoleh.

Lihat selengkapnya