Orang bilang masa paling menyenangkan itu adalah masa SMA, tapi tidak bagiku. Sepanjang hidupku masa SMP-lah yang paling indah dan menyenangkan. Yah, setidaknya kenangan itu yang paling berkesan buatku. Di saat itu aku mulai mengenal perasaan suka terhadap lawan jenis. Di saat yang sama pula aku merasakan bagaimana sesuatu yang dinamakan cinta itu bisa menyenangkan sekaligus menyakitkan.
Orang-orang juga bilang, cinta masa SMP itu adalah cinta monyet. Anak SMP masih terlalu kecil untuk jatuh cinta. Cinta itu tidak akan bertahan lama dan akan hilang saat kau sudah beranjak dewasa. Nyatanya, aku masih menyimpan cinta monyet itu sampai usiaku saat ini.
Jemariku menari dengan lincah pada keyboard laptop. Mengetikkan setiap kalimat yang terbentuk dalam otakku dengan tepat. Sesekali aku membaca ulang susunan huruf-huruf Calibri itu. Memastikan tidak ada yang terlewat sedikit pun dari draft yang kubuat dalam ingatanku.
Sejenak aku berhenti. Meregangkan badan yang terasa pegal setelah seharian duduk di depan laptop. Secangkir kopi di sebelah kananku sudah dingin. Tanpa sadar aku sudah mengacuhkannya di sana sejak beberapa jam yang lalu.
Ah, rupanya aku terlena dalam bayanganku sendiri. Maafkan aku sudah mengabaikanmu. Aku tahu perasaan diabaikan itu tidak enak.