Kala Kata Menjadi Teman

Apolllo
Chapter #3

Pakar Bunga #3

Kenny dan Majesty turun dari angkot dengan sangat tergesa-gesa, mereka melihat jam yang sudah menunjukan pukul 07.09 WIB . Sudah terlihatlah gerbang yang telah ditutup, mereka pun langsung memperlambat larinya, mereka pasrah dan Lelah, Rasa takut tiba-tiba timbul setelah mengetahui ternyata guru yang piket hari itu ialah Pak Ruslan. Pak Ruslan tentu saja langsung memarahi siswa-siswi nya yang kesiangan, habis lah para siswa dibentak-bentak oleh guru yang sangat nasionalis itu, yang selalu membanding-bandingkan generasi saat ini dengan generasi para pejuang 45 dulu. Setelah habis dibentak mereka langsung di suruh lari berkeliling lapangan selama 3 putaran, bukan pak Ruslan kalau hukumannya mudah. Kenny dan Majesty yang baru saja selesai dihukum terlihat sangat Lelah, badannya berkeringat dan riasan mereka yang tipis itu mulai agak luntur, bajunya yang sudah lembab menambah penderitaan mereka saat hembusan angin pagi itu menyapa, Lelah namun sangat dingin.

Setelah selesai dihukum, mereka pergi ke kantin untuk membeli minum. Apa boleh buat, satu hukuman lagi yaitu bisa masuk saat jam pelajaran ke dua pun coba mereka manfaatkan dengan baik. Dua sejoli itu hanya duduk di area kantin dengan lemas sambil meneguk minuman kalengnya. Tiba-tiba datanglah Melvin ke kantin, dengan langkah yang perlahan, dan kepala nya pun menengok kesana kemari seakan-akan sedang bersembunyi. Ia langsung membeli makanan ringan pedas yang warung Sekolah itu jual, dia juga membeli dua minuman dingin. Setelah membayar, Melvin menghampiri mereka berdua.

“Sutttt… ini sogokan buat kalian berdua, jangan bilang-bilang aku ke kantin ya.”

Melvin langsung meninggalkan mereka berdua

“Kak!” Tegas Kenny, Majesty kaget karena Kenny tiba-tiba menyapa, dan Melvin melihat pun ke arah Kenny

“Kenapa?”

“Kemarin kakak kan udah ngenalin diri, tapi aku belom. Kenalin kak nama aku Kenny kelas X IPS 3.”

Melvin tersenyum sangat senang, sementara Majesty justru semakin kebingungan

“Oke, salam kenal ya Kenny. Yaudah aku harus balik lagi ke kelas, bye... see u guys.”

Bye... kak.”

Setelah Melvin sudah terlihat agak jauh dari kantin, Majesty menepuk pundak Kenny

“Ken, loe serius mau kenalan sama orang kayak begitu?”

"Emangnya kenapa?”

"Loe gak tahu atau pura-pura bego? Damn! dia itu si tuan muda, Ken. Dan yang paling parah dia itu playboy akut kelas kakap, percaya deh.” Kata Majesty mencoba menjelaskan pelan-pelan sambil meneguk minuman yang Melvin kasih

“Ah apaan sih loe, ribet amat.”

“Serius Ken. Total mantannya udah sekitar belasan, belom ditambah orang-orang yang udah dia gebetin. Jauh-jauh Ken, amit-amit ya allah.”

“Gua kenalan karena dia kakak kelas gua di Sekolah ini yang senioritasnya edan gini, Jes. Udah sekitar 3 hari yang lalu itu dia sebenernya ngenalin diri dia ke gua, dan gua belom ngenalin diri, yaudah deh jadinya tadi aja, gua takut di sangka sombong soalnya.”

“Bener ya? cuma karena takut aja ya? lagian kok bisa dia kenalan sama loe sih” Ucap Majesty yang malah penasaran

“Iya bawel. Ada deh rahasia.”

Bel pelajaran jam ke dua telah berbunyi

“Yuk, Jes. Bel udah bunyi tuh.” Ajak Kenny

“Yuk.”

Sebenarnya Melvin kala itu sangat senang saat Kenny mau mengenalkan dirinya, namun naluri playboynya terus mengatakan lewat hatinya untuk bisa tenang, jangan terlalu terbawa perasaan, harus menunjukan ketidakpeduliannya agar terlihat keren di depan Kenny.

Sorenya, awan gelap terlihat membentang menghiasi langit. Pukul 14:00 WIB bel Sekolah pun berbunyi, Kenny yang tahu hari itu tahu akan segera turun hujan bergegas untuk segera pulang, di dekat gerbang Kenny melihat sudah ada Melvin sedang diam menduduki motornya seakan sedang menunggu seseorang, Melvin pun menengok ke arah Kenny

“Kenny!” Melvin berteriak menyapa, Kenny hanya bisa pasrah menghampiri Melvin

“Mau pulang? bareng yuk!” ajak Melvin, siswa-siswi lain hanya memperhatikan seolah-olah mereka adalah pusat dunia

Lihat selengkapnya