Kala Kata Menjadi Teman

Apolllo
Chapter #9

Potongan Paha Atas #9

Brakkk…! tiba-tiba semangkuk mie bakso memecahkan keheningan mereka

“Maaf ya lama, nih baso masnya. Mbanya ini pacar masnya ya?” Celetuk wanita yang mengantarkan mie bakso

“Kelihatan ya, bu?” Jawab Melvin

“Iya, hehehe. Soalnya dari tadi lihat nya gemas, mas. Pindah sana-sini, emang masa muda itu terbaik ya.” Lanjut ibu itu bercanda, sambil meninggalkan mereka.

Kenny langsung berdiri dan meninggalkan Melvin tanpa sepatah kata pun.

“Ken..!” Teriak Melvin

Kenny berhenti bergerak, dan terdiam berdiri

“Kamu sendiri tahu aku kan. Semuanya yang kamu omongin itu bener, Ken. Aku butuh kasih sayang itu. Walau kita baru kenal sebentar, belum ada orang yang semengerti kamu, Ken. Aku gak peduli kamu mau nganggepnya bualan buaya tapi kamu bener-bener bikin aku jatuh cinta. Kenny jadilah pacarku!?” Sahut Melvin yang sangat bersemangat dari kejauhan

Kenny yang mendengar hal tersebut memalingkan tubuh ke arah Melvin saja tidak sama sekali, malah ia lanjut berjalan ke depan dengan sangat cuek.

“Okeee aku anggap kamu menolak. Tapi ingat ya, Ken. Aku orangnya tidak mudah menyerah.” Teriak Melvin tanpa di pedulikan oleh Kenny yang terus berjalan meninggalkannya.

Belum pernah Melvin menyatakan cinta setulus itu dalam hidupnya, dia tidak bisa menyangka kenyataan kala itu. Sesederhana itukah cinta? Baru kali ini dia menyatakannya tanpa mempersiapkan apapun, karena jantungnya yang sudah terlanjur berdebar-debar dan hatinya yang sudah diisi oleh Kenny, mulutnya seakan-akan berbicara sendiri tanpa kendali. Setelah malam yang dingin dan panjang dilalui Melvin, sepertinya fajar sudah tiba lagi, tampak secercah cahaya yang masih sedikit memandang itu membawa kehangatan yang selama ini Melvin inginkan dan Melvin menyambutnya dengan sukacita, seperti hidup kembali.

 

 

Lihat selengkapnya