Kala Kata Menjadi Teman

Apolllo
Chapter #10

Pengganggu #10

Kenny akhirnya merasakan ketenangan yang ia inginkan di Sekolah, walau kadang ia merasa was-was karena takut melihat hadirnya Melvin yang akan merusak suasana Sekolahnya, seperti setelah 2 hari semenjak Melvin menyatakan perasaannya kala itu, Kenny bisa asyik di kantin dengan sahabatnya Majesty, mereka selalu bisa memaksimalkan waktu istirahat dengan makan dan mengobrol santai. Kala itu Majesty memesan mie ayam sedangkan Kenny memesan nasi ayam, saat asyik menikmati makanan mereka tiba-tiba ada yang menepuk pundak Kenny dengan perlahan dari belakang, tentu saja Kenny langsung menoleh melihatnya.

“Kenapa pilih paha atas? Padahal bagian dada udah paling jelas. Selain gede, isinya kan daging semua jadi gak akan rugi, lho.” Melvin tiba-tiba langsung berbicara dan bergabung untuk duduk satu meja di depan mereka

Kenny diam tidak berkata sepatah kata pun, dia pikir dia sudah terbebas, bahkan rasa was-was yang menakutinya itu baru saja hilang menganggap Melvin takkan hadir kembali. Namun Melvin ibarat badai kala itu, membuat hari mu tanpa warna, selalu tiba-tiba, dan pastinya membawa bencana. Berbeda dengan Kenny, Majesty langsung menarik kerah Melvin. Memang kekuatan dan keberanian dari seorang karate yang berbakat tidak usah di ragukan lagi.

“Mau ngapain lagi loe? Yang waktu itu emang belum cukup?” Ucap majesty dengan nada yang cukup keras sehingga membuat siswa lain memerhatikan

Melvin agak terkejut dengan gerakan Majesty, ia pun melihat-lihat keadaan sekitar dan ternyata saat ini mereka bertiga sedang jadi pusat perhatian, karena tidak ingin terlihat terlalu mencolok, Melvin mencoba bersikap tenang dan pelan-pelan melepaskan genggaman Majesty dari kerahnya, lalu ia mengeluarkan dua minuman ringan dari kantong plastik yang ia bawa

Lihat selengkapnya