Kala Kata Menjadi Teman

Apolllo
Chapter #11

Dompet yang tertinggal #11

Mulai dari awal masuk Sekolah nasib Kenny benar-benar ia anggap sebagai nasib sial karena Melvin benar-benar mengganggunya, Melvin selalu menemui Kenny entah dua, tiga, atau empat hari dalam satu minggu itu. Melvin terus mencoba mulai dari hanya senyum sapaan dari jauh, hingga mencoba untuk menggodainya dengan kata-kata, bahkan tak jarang setelah sekitar dua bulan Melvin mendekatinya, belakangan ini ia kadang memberi hadiah yang ia letakkan di kolong meja Kenny. Namun Kenny juga tidak menyerah dan terus saja mengabaikan Melvin hingga akhirnya dia terbiasa, walau ia harus menghadapi tingkah anehnya Melvin, seperti yang tiba-tiba menyapa di depan teman-teman kelasnya, lalu Melvin pun pernah mendatangi Kenny yang sedang kesakitan di UKS karena datang bulannya, dan bahkan mengajaknya pulang bersama karena ingin makan di rumah Kenny, tapi setidaknya dia bisa lebih nyaman karena Melvin selalu mengerti kapan ia harus berhenti mengganggu Kenny.

Suatu hari saat Kenny sudah pulang sampai rumah dia teringat bahwa dompetnya tertinggal di kolong meja Sekolah, ia pun langsung kembali lagi ke sekolahnya karena hari pun masih menunjukkan pukul 14.00 WIB. Sesampainya di sekolah dengan keadaan yang buru-buru, tiba-tiba Kenny memelankan Langkah kakinya itu saat di depan kelasnya, dari kaca jendela yang besar itu terlihat ada Melvin yang sedang berada di meja Kenny. Kenny pun menghampirinya pelan-pelan, namun ekspresi kesalnya sangat terlihat dari raut mukanya yang sangat tidak asik.

“Heh!! Ngapain loe ada di meja gua.” Bentak Kenny

“Oh ... hallo, Ken. Aku lagi cek kolong meja kamu.” Melvin membalasnya dengan senyuman manis yang lebar

“Ngapain loe cek?”

“Aku mau ambil ini.” Ucap Melvin sambil menunjukkan coklat

Ternyata Kenny menyadari bahwa hadiah yang Melvin kasih pada pagi hari di kolong meja itu selalu di ambil kembali olehnya, bukan oleh Majesty.

“Kamu kesini pasti cari ini.” Melvin menunjukkan sebuah dompet yang lumayan besar

Kenny berjalan ke arahnya dan merebut langsung dompetnya. Dia langsung berjalan meninggalkan Melvin sendirian di ruang kelas itu, namun langkahnya terhenti dan kepalanya menoleh ke belakang memandang Melvin

Lihat selengkapnya