“Sebelum terlalu sore, mau jalan-jalan gak? Banyak banget tempat yang harus kamu datengin lho disini.” Kata Kenny
“Boleh, sekarang?”
“Iya, yuk!”
Mereka pun menghabiskan sisa waktu mereka untuk pergi ke beberapa tempat, makan makanan kuliner yang khas dan legendaris, lalu tak lupa mereka membeli oleh-oleh makanan dan kerajinan seni.
Mereka semakin lama terlihat semakin dekat dan akrab. Mereka menghabiskan sisa waktu mereka di Yogyakarta dengan sangat sukacita, petualangan yang mereka lalui di kota itu memberi dampak yang tidak terduga khususnya bagi Kenny. Saat bersama Barsena di kota yang penuh dengan kenangannya, Kenny merasa lebih hidup, hanya Melvin yang membuatnya mampu merasakan hal itu. Sukma Melvin seakan-akan ada di Barsena, walau cara mereka berbeda namun rasa itu sangat sama persis. Kenny jatuh cinta, lagi.
Mereka akhirnya pulang dengan senang pada sekitar pukul 22.00 WIB, ini adalah malam terakhir mereka di Kota Yogyakarta
“Hahahaha …. Aku masih inget aja kejadian tetelan yang muncrat tadi.” Ucap Kenny yang sedang berjalan di lorong hotel bersama Barsena menuju ke kamarnya masing-masing
“Iya hahaha, gak tau kenapa padahal aku pelan-pelan lho nyelupin sendok ke kuahnya, tapi kok bisa ke lempar gitu, ya.” Barsena berbicara sambil memeragakan kejadiannya
“Tapi sumpah, Sen. Pengamen tadi asik banget suaranya, dia ikut audisi bakat gitu kayaknya bakal kepilih deh.”