Kala Rana

Ratri
Chapter #2

#2

Tidak terasa beberapa bulan telah berlalu, kini desain studio musik yang dibuat oleh Kirana telah menjadi bangunan yang berada di kota Jakarta. Kirana tersenyum melihat studio musik tersebut, terpancar dari wajahnya ia sangat senang karna studio musik Pak Wuji telah selesai. Pak Wuji menyampaikan padanya jika ia sangat suka dengan studio musiknya, entah ada rasa bangga tersendiri yang Kirana rasakan setelah mendengarkan pujian dari Pak Wuji. Kirana melihat arlojinya, pukul menunjukkan sudah jam 12 siang, ia berpamitan dengan Pak Wuji karena harus segera kembali ke kantor.

Sesampainya di kantor Kirana melihat Mas Arya berjalan melewati dirinya sambil meminum kopi, tiba - tiba langkah Mas Arya terhenti setelah menyadari keberadaan Kirana.

“Kiranaaaa, akhirnya kamu balik juga” Seru Mas Arya menghampiri dirinya “Ikut aku ke ruangan Mas Dimas yuk” Ajak Mas Arya pergi meninggalkan Kirana.

Kirana terdiam kebingungan, kenapa ia tiba - tiba diminta ke ruangan Mas Dimas bersama dengan Mas Arya? Apa dia melakukan kesalahan? Perasaannya pekerjaannya dengan Pak Wuji sudah selesai.

“Eh Ayo Kirana!!” Suara Mas Arya memecagkan lamunan Kirana, ia pun segera menghampiri Mas Arya.

“Tok tok”

“Masuk”

“Mas Dimas ini Kirana udah balik” Jelas Mas Arya yang langsung duduk di kursi depan meja Mas Dimas, begitu juga Kirana, ia duduk di sebelah Mas Arya. 

“Ada apa ya Mas ?” Tanya Kirana ragu.

“Arya kamu belum jelasin ke Kirana ?” Tanya Mas Dimas heran.

“Belum hehehe, anaknya baru sampai kantor udah ku ajak kesini Mas” Mas Arya terkekeh karena ia baru sadar jika ia lupa memberitahu Kirana.

“Haduh oke deh aku jelasin lagi Jadi gini Kirana, Studio kita dipercaya oleh lembaga pemerintah untuk melakukan restorasi atau pemugaran bangunan Kerajaan Majapahit yang berada di Mojokerto, Nah tadi aku sama Arya udah diskusi kalau misalnya cuma kita berdua sepertinya bakal kewalahan, karena dilihat dari denah Kerajaan Majapahit yang akan di restorasi terlihat luas, jadi kita berdua butuh kamu buat ikut serta restorasi Kerajaan Majapahit di Mojokerto, juga kalau dilihat dari kemampuan kamu, dulu kamu pernah ikut pelatihan restorasi salah satu bangunan peninggalan penjajah di kota ini kan? Jadi kita pikit kamu cocok untuk ikut kita restorasi di akhir bulan ini ke Mojokerto, Gimana?” Jelas Mas Dimas sembari menunjukkan Denah Kerajaan Majapahit yang ada di komputernya pada Kirana.

Kirana terkejut, ia tidak menyangka bahwa ia tiba - tiba diajak untuk restorasi, sejenak ia terdiam memikirkan apa ia bisa melakukan restorasi tersebut? Karena ini berhubungan tempat bersejarah, walaupun ia sudah pernah melakukan restorasi bangunan bersejarah sebelumnya, tetap ia meragukan kemampuannya sendiri.

“Bisalah, Kirana apa sih yang gak bisa” Ucap Mas Arya menepuk - nepuk pundaj Kirana, berusaha meyakinkan untuk mengikuti restorasi.

“Oke deh mas, aku ikut” Ucap Kirana ragu.

“Oke, berarti kita berangkat ke Mojokerto dua minggu lagi ya, berarti kita berangkat hari…. oh jumat, jam 9” Kata Mas Dimas menandai kalender di mejanya.

“Disehatkan badannya, jangan sampai ada yang sakit menjelang hari - H ya, perlengkapannya juga, jangan lupa vitamin atau obat - obatannya” Jelas Mas Dimas “Oh iya kita naik mobil aku aja kali ya bertiga ?” Usul Mas Dimas menawarkan mobilnya.

“Ah gak mau, aku mau naik motor aja, biar kayak touring gitu” Kata Mas Arya

“Yakin Mas? Jarak dari Jakarta ke Mojokerto lumayan jauh loh mas” Tanya Kirana khawatir.

“Iya, ke Mojokerto itu bukan kayak dari sini ke Bekasi ya cuma 1 - 2 jam doang, bahaya di kamu juga, aku gak mau nanti kecapean di jalan malah sampai Mojokerto malah gak kerja kamu, udah lah fix kita bertiga naik mobil aku” Omel Mas Dimas.

“Yahhh, yaudahlah ikut naik mobil” Kata Mas Arya kecewa dan akhirnya mengalah mengikuti perkataan Mas Dimas.

Hari keberangkatan tiba, Kirana yang sudah sampai kantor membantu Mas Dimas yang sedang mengangkut barang bawaan yang diperlukan ke mobil Mas Dimas.

“Ini si Arya kemana ? Udah jam segini juga belum juga datang” Keluh Mas Dimas melihat arloji di tangannya, pukul sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh namun Mas Arya belum kunjung datang juga “Kirana dia ada chat ke kamu gak ?” Tanya Mas Dimas.

“Enggak ada mas” ucap Kirana menggeleng.

“Coba deh kamu chat apa telpon, tanya ada dimana sekarang” Pinta Mas Dimas.

Kirana pun segera menghubungi Mas Arya tetapi sama sekali tidak ada jawaban, Kirana mencoba beberapa kali untuk menghubungi Mas Arya namun hasilnya nihil. 

Mas Dimas mulai berdecak, raut mukanya mulai kesal karna Mas Arya tidak kunjung datang.

Lihat selengkapnya