KALA SENJA

R. R. Danasmoro
Chapter #41

BAB 40

Sebuah pesan masuk siang ini di ponsel Irene. Pesannya menyebutkan agar dia tidak meninggalkan J&A Restaurant sama sekali. Satu baris kalimat yang membuatnya bingung. Dia mengirimkan pesan balik dan bertanya alasannya. Namun tak ada balasan yang dia terima. Kali ini dia tidak bisa membantah kata-kata si pengirim pesan. Mereka sudah semakin dekat dengan tujuan.

Sejak sampai di J&A Restaurant siang ini, Irene tidak pergi sama sekali. Dengan cemas dia menanti hingga jam makan malam tiba. Tamu-tamu semakin ramai sejak kembalinya Jendra dan Arman ke dapur J&A Restaurant. Meskipun diliputi rasa yang tidak pasti, Irene sebaik mungkin menjalankan tugasnya hari ini. Dia menyambut tamu sebagaimana mestinya. Lepas jam makan malam, restoran mulai sepi dari pengunjung yang ingin menikmati santap malam. Sebagian besar adala pengunjung yang ingin menghabiskan waktu di bar atau sekedar ngobrol santai.

“Selamat malam.”

Waiter menyambut kedatangan seorang wanita yang mengenakan celana jeans, kaos dan sepatu sneakers. Dia menggendong tas ransel di punggung, menutupi rambutnya yang hitam panjang yang diikat ekor kuda,yang tak lain adalah Sandra.

“Maaf, tidak boleh memakai jeans dan kaos di sini,” kata waiter itu lagi.

“Ee.. aku hanya ingin bertemu dengan Chef Arman sebentar. Apakah saya bisa bertemu dia? Hanya sebentar,” pintanya.

“Dia sedang di dapur!” sahut Irene, menyela pembicaraan waiter dan Sandra. “Memasak untuk para tamu.”

Sandra terlihat agak kaget dengan sahutan Irene yang tiba-tiba.

“Maaf, mungkin Anda sampaikan saja pesan saya..”

“Kenapa Anda tidak menunggu saja di dalam? Jam makan malam sudah selesai. Saya yakin sebentar lagi dia akan keluar. Mari ikuti saya!”

“Tapi Miss..”

It’s okay! Aku yang menangani ini. Kamu kembali saja pada pekerjaanmu,” suruh Irene pada waiter itu. “Mari!” ajaknya pada Sandra.

Sandra mengikuti Irene, berjalan melewati bar dan duduk di salah satu meja di dekat jendela.

“Anda ingin memesan sesuatu?” tanya Irene.

“Tidak perlu. Saya hanya ingin bertemu sebentar dan berpamitan.”

“Berpamitan?” Sandra mengangguk. “Anda mau pergi?”

“Pulang.”

“Oh, pulang. Dari mana tepatnya Anda berasal?”

“Solo.”

Lihat selengkapnya