KALANDRA JOHSON DESMOND

Fabriana HanifšŸ˜
Chapter #3

BAB 3 GLADIS SEKAR ELIANA ANANTA.

Aroma masakan yang enak didapur. Membuat perut semakin lapar. Tapi tidak dengan gadis satu ini dia memasak untuk kedua orangtuanya yang sedang bercocok tanam disawah milik ayahnya.

Bapak karo ibuee pasti suka nih sama masakkankuĀ ini. Nasi jagung lalapan dan peyek ikan teri wah mantul tenan gays." Gumam gadis cantik itu yang menata masakan dirantang dan bersiap mengantar makanan untuk orangtuanya disawah. Ya dia lah Gladis Sekar Eliana Ananta ya benar dia cupu tapi tidak cupu- cupu banget alias sangat cantik kulit putih mata yang cantik sayang hidungnya pesek dan Gladis memiliki senyuman yang manis.

Ayahnya bernama Bram Joko Pramono dan ibu Aminah Safitri. Meski kedua orangtuanya seorang petani dan peternak sapi dan kambing tapi keluarganya sangat mapang rumah sederhana tapi tak kecil-kecil amat ya lumayan bagi kehidupan didesa. Keluarga ini saja punya mobilĀ bermerek, mobil bak juga ada jika panen ayah tidak perlu menyewa mobil orang. Dan mereka juga mempunyai tiga sepeda motor matik dan dua motor gedhe. Keluarga Gladis tidak hanya mempunyai sawah tapi juga mempunya lima kebun yang luas dan banyak tanaman yang siap panen juga jadi tidak heran jika tetangga menyebut ayahnya juragan.

Gladis anak keduaĀ dia mempunyai kakak laki- laki namanya Seno pramono..karna sudah menikah jadi kakaknya itu jarang main kerumah tapi kakak laki-lakinya sangat sayang keluarganya begitu juga istri dan anak-anaknya.

Gladispun bersiap menuju sawah dengan sepeda matiknya.

Brum

Brum

Pak eee... bueee.. makan dululah ini aku bawakan nasi jagung dan teh hangat."Teriak kencang Gladis.. emang mulut toakĀ bikin orangtuanya tak kaget suara anaknya itu karna sudah terbiasa.

Eehhh anak gadisku kenapa kau teriak teriak." TeriakĀ kesal Bram.

Yaa..biar dengar suara merduku dong pak e." Teriak Gladis padahal ayahnya sudah dihadapannya kenapa sih anaknya suka teriak- teriak emang bapaknya tuli.

Anak bapak sama aja suka teriak teriak."Ucap Aminah sambil gelengkan kepala atas sikap kedua orang didekatnya.

Yaa biar dengarlah bue." Ucap Gladis.

Tapi yaa jangan teriak- teriak lahh dukkk bapak juga ikut-ikutan teriak - teriak."Ucap sewot Aminah.

Luluhh buee jangan gambekk dong udahh ayoo kita makan mupung masih hanget."Ucap Gladis.

Ayoo kita makan bapak pimpin doa." Ucap Bram.

Setelah selesai makan.

Waahh enak betul masakanmu dukkk."puji Bram.

Yaa dong siapa dulu gurunyaa buee Aminah." Puji Gladis pada ibunya.

Gitu dong dukk..kamu harus bisa masak. Karna seorang gadis harus bisa masak.. bukan itu saja duk..tapi juga rajin segala jadi seorang gadis jangan menjadi pemalas. Kelak suamimu nanti dijamin betah dirumah karna anak gadisku anak sregep alias rajin." Ucap nasehat Aminah pada Gladis.

Iyaa bueee wis tenan wae aku akan jadi anak sing sregep koyo buee ku yang cantik ini." Ucap Gladis.

Kono dang mulih bapak karo bue tak neruske ngarap ning sawah."Ucap Bram.

Ngehh pak e aku pulang dulu..yang rajin yaa pak e buee leeĀ nandur pari."Ucap GladisĀ yang menuju sepeda motornya.

Yooo ati-ati."teriak Aminah.

Lihat selengkapnya