Suasana pagi yang sejuk matahari bersinar menghangatkan tubuh. Begitu juga dengan Kalandra yang sudah bangun pagi- pagi untuk bersiap ke kampusnya.. kali ini kenapa ada yang beda dengan dia untuk bangun pagi. Ternyata dia bangun pagi untuk menunggu seseorang siapa lagi kalau bukan Gladis.
Kemana tuh bocah.. kenapa lama sekali tak muncul- muncul." Gumam Kalandra yang menunggu Gladis dipakiran. Tapi sayang yang ia tunggu sudah berangkat pagi- pagi sekali entah kenapa Gladis berangkat pagi-pagi. Ternyata Gladis berangkat pagi untuk terhindar dari kemacetan.
Aahh... sial kemana dia." Gumam Kalandra. Lalu Kalandra dengan sadar sepeda matic milik Gladis tidak ada disana.
Sialllll....dia sudah berangkattt ternyataa.. awas kau yaa gadis aneh." Ucap Kalandra dengan cepat dia naik sepedanya dan meninggalkan apartemen menuju kampusnya. Sesampai kampus matanya mengidarkan pandangan dimana motor Gladis dipakirkan. Setelah ketemu.
Bang tolong pindahkan motor disamping motor matic, lalu kau pindahkan tempat lain." Ucap Kalandra pada tukang pakir.
Lhahh kenapa kawan." Ucap tukang pakir.
Sudah lah dak usah banyak tanya sudah pindahin." Ucap kesal Kalandra.
Iyaa ...iyaa..silah dipakai tempat pakirannya." Ucap tukang pakir. Kalandra pun memakirkan sepeda motor miliknya disamping sepeda milik Gladis.
Setelah memakirkan sepeda motor mata Kalandrapun tidak lepas mencari sosok yang ia cari tapi tidak ketemu.
Kemana dia." Ucap Kalandra.
Helloo bang... kau cari siapa bang." Ucap Felix.
Iya ...teman sudah duduk saja dulu disini." Ucap Lucky.
Aahhh aku tau kau cari Gladiskan." Ucap Adrian.
Yaa benar kemana dia apa kau tau." Ucap Kalandra.
Tentu saja aku tau." Ucap Adrian.
Kemana ... cepat katakan." Ucap Kalandra yang tidak sabaran.
Yaa tau.. kalau dia ada di... hatimu lah bang.. masa dia ada di hatiku." Ucap Adrian.
Kau ini.... Aku serius tau.." ucap Kalandra.
Ternyata orang dia cari sedang membaca brosur lomba makan mie besar dengan hadiah 100juta..itupun membuat mata berbinar. Ya dia sedang berdiri didepan mading kampusnya. Dan perlombaan besok siang, dia tentunya dan pastinya ikut lomba dong.. kan dia jago makan besar.
Waahhh aku harus ikut nih.. aku pasti juara.. lumayan kan hadiahnya 100 juta." Gumam Gladis.
Yoo.. besok aku langsung cus... ke mall kemarin buat ikut lomba makan besar mie mangkok besar.. huhuhu 100 juta tunggu aku yaa.. aku akan menjemputmu." Ucap senang Gladis.
Lalu Gladis berbalik dan melanjutkan jalannya menuju kelas dan dia dikagetkan orang yang sedang berdiri didepan pintu kelas. Orang itu pusing mencarinya.
Kemana aja kamu kenapa baru masuk.. bukannya kamu sudah berangkat terus kamu pergi kemana." Tanya mengebu-gebu Kalandra.
Ihhh mas se kepo deh.. ihh mas se jangan berdiri depan pintu looo dak baik... dak baiknya itu menghalangi aku masuk sana minggir." Ucap Kesal Gladis kenapa nih orang berdiri di depan pintu kelas.
Jawab dulu habis darimana. Kalau dak jawab ya kamu berdiri terus disitu." Ucap Kalandra.
Mau tau.. gini ya mas se aku tuhh tadi mampir market depan buat beli hem pembalutt soalnya pembalutku habis. Nih kalau tak percaya." Ucap boong Gladis padahal dia sejak tadi berdiri didepan mading buat baca lomba makan mie mangkok besar. Tapi dia benar-benar memperlihatkan pembalut didepan Kalandra agar percaya.
Hemm.. lain kali tunggu aku berangkatnya kita berangkat bersama-sama." Ucap Kalandra yang sudah tidak berdiri dipintu kelas.
Gladispun bisa masuk dan duduk dikursi tengah dan diikuti Kalandra dan duduk disampingnya.
Eeh.. mas se kau kenapa menyuruhku berangkat bareng kamu sih dan ini apa kau itu duduknya terlalu dekat denganku sana geser dikit kenapa." Ucap Gladis.
Usttttt diam tuh dosennya sudah masuk." Bisik Kalandra.
Dan ketika jam kuliah selesai Kalandrapun beranjak dari kursinya tapi eett Gladis kok dak berdiri.. ternyata dia tidur.
Hoaammm ettt sudah selesai to.. kuliahnya." Ucap Gladis.