Ketika Gladis berjalan menuju kelas. Dipertengahan jalan dia dihadang oleh tiga wanita teman kelasnya Denada, Ria dan Mawar.
Hay anak kampungan jauhin cowok gue." Bentak Denada.
Maksud kamu apa yaaa ... main bentak aja." Bentak Balik Gladis.
Loe berani sama gue loe.. berani bentak gue." Ucap Denada.
Hayy orang kampung loe pakai pelet apa sih bisa godain cowok teman gue." Bentak Ria.
Jauhiiinn pacar teman gue." Ucap Mawar.
Emang pacarnya dia sapa hah" bentak balik Gladis.
Itu Kalandra dia incaran gue.. berani- beraninya loe dekatin dia." Bentak Denada.
Heyy mbakee bukan aku yang dekatin tapi dianya yang dekatin saya." Ucap kesal Gladis.
Makanya jangan sok kecakepann.. loe itu cuma gadis kampung. Dengar yaa loe tuh dak pantas deketin Kalandra cowok gue.. loe tuh gak pantas buat dia." Ucap Denada.
Sedangkan orang yang dibicarakan sembunyi dibalik tembok tadinya ingin menghampiri takut gadisnya dilukai tapi apa ini gadis itu bisa membalas perkataan ketiga gadis itu.
Lhaaa kenapa saya harus jauhin dia. Kalau saya tidak mau juahin kenapaa Hah." Ucap Nada tinggi Gladis.
Ehh jaga suara loe yaaa main bentak..pokoknya loe jauhhin dia." Bentak Denada.
Hay....nenek lampir kampus.. emang loe itu siapa emakknya bapaknya enggak kan yaa suka-suka saya lahh." Ucap Gladis.
Eehhh berani yaa loe ngatain gue nenek lampir." Bentak Denada. Denada melayangkan tangan tapi ett tangannya sudah ditahan oleh Gladis ingat.. Gladis gadis keras dia cukup pemberani.
Apaa... mau mukull gadis cantik kek Gladis ini yaa.. jangan coba-coba kalian belum kenal saya ... kalau didesa saya jika ada orang kek ini..sudah saya ikat dibawah pohon biar dak bisa gerak."Ucap Gladis. Lalu Gladis mendorong Denada hingga tersungkur.
Hayy kau berani sama temanku." Teriak Ria yang tak terima.
Sok jagoan ternyata." Ucap Mawar yang sudah mau menyambak rambut Gladis.
Untung saja Gladis bisa menghindar.
Ada apa ini." Seseorang keluar dari sembunyiannya ya dia Kalandra.
Dia yang mulai duluannn." Ucap Denada.. tapi Gladis tak peduli dia meninggalkan tempat itu begitu saja.. hingga yang keluar sembunyian kesal.
Kenapa tidak terima kalau aku dekat dengan gadis itu."ucap Kalandra.
Yaa gue tidak terima .. loe itu milik gue." Ucap Denada.
Tapi sayang gue bukan milik loe tapi milik Gladis." Ucap Kalandra yang meninggalkan ketiga gadis itu dan menyusul Gladis yang sudah masuk kelas.
Awas kau gadis kampung gue balas loe.. aku harus dapatkaan Kalandra...dia harus jadi milik gue." Ucap Denada.
Hemm....gue punya rencana hem.." Gumam Denada.
Ayoo kita kekelas." Ucap Denada
Yang berjalan menuju kelas sesampai kelas Denada melihat Kalandra dan Gladis sedang berbincang- bincang ketika kedua lengah lalu Denada berjalan menuju kearah keduanya.
Brrrrukkkk
Aaouuuuhhh.. tiba tiba Denada terjungkal dan terjatuh dipangkuan Kalandra.
Eehhhhh apa-apaaan ini... turun dari pangkuan gue." Teriak Kalandra.
Hikkss ...hkiss maaf Kalandra. Itu semua gara-gara gadis kampung itu.. dia mencoba mendorongku untung tidak jatuh dilantai tapi aku jatuh dipangkuanmu." Adu Denada.
Hay ... apa yang kau katakan nenek lampir kapan aku mendorongmu." Bentak Gladis.
Kenapa tak mau mengaku ... gadis kampung ..kau irikan denganku karna aku duluan yang dekat dengan Kalandra." Bentak Denada.
Hem percuma saya bentak kamu... tapi kamu benar benar buat saya hem kesal." Ucap santai Gladis.
Benar kalau kau mendorong dia anak juragan.. hingga dia jatuh kepangkuanku.. kenapa bukan kau saja yang jatuh dipangkuanku hem." Ucap Kalandra. Bisa- bisanya saat begini dia masih sempat ngombalin Gladis.
Kemudian Kalandra menarik tangan Denada lalu.
Brukkkk
Aduhhhhh
Denada tersungkur dilantai.
Hay kau dikira aku tak tau perbuatanmu itu hah. Kau tau... sebelum kau berjalan kemari aku sempat menoleh kearah nona manis ini. Kau tau aku sempat terkejut kenapa kau menjatuhkan dirimu di depanku dasar gadis murahan.. .. aahh dasar trikkk murahan." Ucap Kalandra yang marah.
Siaall.. tapi Kalandra dia benar- benar mendorongku." Ucap licik Denada.
Karna kesal apa yang dikata orang didepannya. Gladis keluar begitu saja dengan membawa tasnya untung jam kosong jika tidak aahh sampai kapan drama itu selesai.
Hay Gladis kau mau kemana tungguin guee." Panggil Vania yang lari mengikuti Gladis begitu juga dengan Citra.
Gladisss.. tungguin kita- kita dongg." Kejar Citra.
Kalian kenapa mengikuti saya.. sana dikelas siapa tau ada pelajaran." Ucap Gladis yang terus melangkah dan berhenti di sebuah taman dan duduk disana.
Lhaa terus kenapa loe keluar." Ucap Vania.
Kitakan basti loe..jadi kemanapun kau pergi kita selalu ikut denganmu." Ucap Citra.
Aku kesal tuh nenek lampir bisa-bisanya nuduh saya. Padahal saya diam saja sambil buka hp. Masa saya dituduh dorong dia...aahh dasar nenek lampir gila." Ucap Gladis.
Hahha kau kenapa memanggilnya nenek lampir." Ucap Vania.
Yaa..dia suka marah- marah tidak jelas. Heehh kalian mau gak main ke apartemen aku sekarang." Ucap Gladis pada kedua temannya.
Wwooaah...kau undang kami berdua." Ucap senang Vania
Iya.. " Ucap singkat Gladis.
Yeeee... ayooo.... kita ketempatmu." Ucap Citra.
Lalu mereka berjalan kepakiran hari ini membuat Gladis malas kekampus atas kejadian itu. Maka lebih baik pulang saja bersama kedua temannya.
Hayy... cewekkk maniss tungguinnnnn.... mau kemana kamu." Panggil Kalandra yang mengejarnya.