Hari minggu membuat keluarga Abbas berkumpul. Begitupun dengan Gladis dia sudah bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan. Gladis membuat semur daging sapi.. bubur kacang ijo.. telur balado. Setelah selesai memasak dan menata dimeja dia kembali dikamar untuk mandi. Meski dia sudah tunangan tapi kamar tetap terpisah dari Kalandra. Karna dia dan Kalandra masih harus menyelesaikan kuliahnya. Ketika selesai Gladis keluar dari kamar.
Heemmm..kau masak lagi menantu." Ucap Humaira yang senang menantunya rajin.
Hehe iyaa..mam..maaf ya mam aku ambil alih kerjaan mama." Ucap Gladis.
Ohh tak apa..mama justru senang ada yang bantu mama masak..ya sudah kita tunggu yang lain." Ucap Humaira.
Selamat pagiii ... sayang dan menantu." Ucap Abbas yang sudah duduk kursinya.
Pagi semuaaaa.
Pagi mam..adekk..
Pagi mam kakak ipar
Pagi kakak cantik
Sapaan orang yang baru muncul.
Setelah selesai makan..
Wahh masakkan kakak emang mantap." Puji Alvaro.
Yaa donngg..calon istrikuu." Ucap bangga Kalandra
****
Hem.. Fajar aku punya pekerjaan baru untukmu..." Ucap Denada di club malam untuk bertemu dengan Fajar.
Kau mau aku ingin aku lakuin apa." Ucap Fajar.
Kau culik Gladis...lalu kau bawa tempat aku tunjukan ini tempatnya." Ucap Denada yang menunjukan tempat untuk penculikan Gladis.
Gila..kau..bukankah ini hutan tandus yang jauh dari sini." Ucap kaget Fajar.
Kau benarr... aku ingin buat dia ketakutan sendirian disana..hahaaha.. aku muak sokk centil saat berada didekat Kalandra." Ucap Denada.
Hemmm. Apa tujuannya kau ingin mendekati Kalandra." Tanya Fajar.
Tentu saja aku ingin jadi kaya..lalu ku singkirkan orang-orang didalam rumah Kalandra itu sehingga harta menjadi milikku." Ucap Denada yang sudah berada dipelukan Fajar.
Jadi...kau...bantu aku..nanti jika aku berhasil mendapatkan Kalandra..aku bagi kau setengahnya sayang..hemm."Ucap Denada sambil memainkan jarinya kewajah Fajar.
Hemmm..okee..tidak masalah.. asal kau harus bersamaku hemm." Ucap Fajar yang terhanyut dengan sentuhan Denada.
Tentu.. asalkan kau mau membantuku buang Gladis dihutan tandus itu." Ucap Denada.
Baiklah..kapan kau lakukan penculikan." Tanya Fajar.
Tentu saja saat dia sendirian tanpa ada yang mengikutinya. Maka kau bersiapkan alat penyekapan semacam obat bius mungkin." Ucap Denada.
Oke aku siapkan..kau tenang saja baby." Ucap Fajar.
Bagusss..aku sudah tak sabar jadi nyonya di rumah Kalandra." Ucap Denada dengan setengah mabuk.
***
Diruang bioskop ada saja bukannya nonton malah jadi ramai kaya pasar.
Bang..tau gak apa bedanya kecebong sama kadal." Ucap Alvaro.
Mulai lagi.." ucap kesal Kalandra yang sudah menebak.
Yaa mungkin kecebong tak ada buntut..kalau kadal tak ada gigi." Jawab Attar.
Eehh kau tau semua tau kadal tak ada gigi." Sahut Gladis yang ikut jawab.
Haha kakak ipar tau aja.. tapi apa jawabannya hayo siapa bisa." Ucap Alvaro.
Yaa..kalau kecebong bapak sama emaknya kodok..kalau kadal bapaknya emaknya yaa kadal masa bapaknya bungklon..emaknya kadal jadinya ya...emaknya dimakan bapaknya..kan bapaknya bungklon jadi ya emaknya ditelan hidup - hidup." Jawab Felix asal jawab.
Waahh..ente bikin dunia kadal jadi santapan bungklon..bukannya beranak jadi mati duluan sikadal." Jawab Joe.
Kalian ini nonton bioskop apa mau bikin pasar malam.haah." ucap Kalandra yang tak bisa fokus sama filmnya karna terganggu adik- adiknya dan Gladis.
Aku tau jawabannya abang.." ucap Bilqis yang ikut menjawab.