KALANDRA JOHSON DESMOND

Fabriana Hanif😍
Chapter #38

Chapter tanpa judul #38

Mawar kau tau keberadaan Denada." Tanya Adrian.

Aaah...kau kan tau hp ku aku buang ditong sampah malah sekarang hpku itu ada ditanganmu." Ucap Mawar.

Oh..iya aku lupa..lalu jika dia mencarimu bagaimana..apa yang akan kau lakukan apa kau kembali jahat sama Gladis." Ucap Adrian sambil membantu Mawar menata kue kering ditoples.

Hem aku kan sudah minta maaf sama Gladis. Mungkin aku akan berpura-pura senang bertemu dengan Denada."sahut Mawar.

Hem..aku yakin dia pasti mencarimu..sebab kau kan pesuruh dia..kau pancing saja dia dengan bayaran mahal..yaa lumayan buat tabungan." Ucap Adrian yang menatap gadis didepannya.

Kau..licik juga..yaa entah lah..jika dia main api aku siap korbanin diriku untuk Gladis." Ucap Mawar sambil tersenyum.

Deg.

Tidak boleh...kau tak boleh mengorbankan dirimu...aku tak mau kau kenapa -kenapa."sahut Adrian.

Yaa..mau gimana lagi..itu untuk menebus kesalahanku pada Gladis." Ucap Mawar.

Pokoknya tidak..nanti aku akan minta bantuan Kalandra untuk kirim bodygaud menjaga kamu." Ucap Adrian.

Tidak mau...nanti Denada juriga jika aku sudah berteman dengan Gladis."sahut Mawar.

Iya juga yaa...." Ucap Adrian.

Sedangkan dihotel xxxx

Sial kemana Mawar kenapa tidak bisa aku hubungi..awas aja kau Mawar aku habisi kau."Ucap Marah Denada.

Sudahlah sayang biarkan saja mungkin sudah bosan kerja sama kamu." Ucap Fajar yang enggan melepaskan pelukannya.

Aku..harus mencarinya enak saja dia pergi begitu saja.. aku tau dia pasti bersama pacar barunya Adrian..kita habisi saja keduanya."Ucap Denada.

Sedangkan tempat lain diruang rahasia kediaman Abbas.

Bang Kalandra gawat kau dimana."teriak Aqila yang keluar dari ruang rahasia.

Aqila ada apa kau teriak-teriak." Sahut Gladis.

Ehh kakak ipar dimana bang Kalandra ini gawat ini ada sangkut pautnya denganmu juga kakak ipar."Ucap Aqila.

Iyaa Aqila ada apa kau panggil abang." Ucap Kalandra yang berlari dari kamarnya.

Ayo abang kakak ipar kalian harus lihat ini."Ajak Aqila menuju ruang rahasia. Mereka berdua disuguhkan percakapan Denada dan Fajar.

Deg

Astaga... mereka sampai merencanakan pembunuhan. Dan dari mana Denada memiliki senjata api. Dady harus tau ini dan panggil Kenzo dan Leon kemari Aqila."Perintah Kalandra yang marah setelah mengetahui apa rencana Denada.

Abang tenang dia hanya menargetkan aku..jadi kenapa kita tak pancing saja dia..agar tidak terlalu lama bersembunyi." Ucap Gladis.

Dady setuju pendapatmu menantu." Ucap Abbas yang sudah duduk diruang rahasianya.

Tapi dad..mereka berdua juga menargetkan temanku Adrian."ucap Kalandra.

Kau tenanglah.. kau siap Gladis bertemu Denada.."Ucap Dady Abbas.

Aku siap dady memang seharusnya aku bertemu dengannya. Tapi aku minta Leon untuk menjagaku dan bang kau bersamaku saat bertemu dengannya aku geram jika dia masih terus berusaha memcelakai aku." Ucap Gladis.

Hemm..kau benar..ingat Kenzo kau disini jaga adik -adikku. Dan kau Gladis coba buat status jika kau akan jalan-jalan dikota dekat hotel Denada menginap."Ucap Kalandra.

Hemm baik bang..aku buat..Ucap Gladis.

Gladispun membuat status di medos jika dia akan jalan-jalan dikota xxx.

Dipagi harinya...

Gladispun bersiap melakukan perjalanan dikota xx. Sedangkan Kalandra tentu saja dia ikut.

Sesampai kota xx tentunya ada seseorang mengikutinya dari belakang dengan berjalan dengan cepat.

Kau siap sayang..aku mau Denada siap menerima kejutan."Ucap Kalandra yang mengandeng Gladis.

Heumm aku siap bang."Ucap Gladis.

Ketika tempat agak sepi..tiba-tiba.

Dorrrrr

Dorrrr

Aaakk...aaakkkk

Deg

Bukan Gladis yang terkena tembakan dan bukan pula Kalandra melainkan orang lain.

Deg

Mawarrrr......apa yang kau lakukan."teriak Gladis dan Kalandra terkejut jika ada orang lain terkena tembakan ya dia Mawar. Mawar terkena tembakkan tepat didadanya.

Huuukkk...hukk..hukkkk."batuk Mawar sambil memengan dadanya yang terkena tembakkan.

Lihat selengkapnya