Kalau Memang Terindah Kenapa Harus Jadi Mantan?

Irvan D
Chapter #4

Antara Ikhlas dan Masih Ingin

“Ada kalanya kita belajar ikhlas, bukan karena sudah rela… tapi karena tak tahu harus apa lagi.”

Minggu-minggu menjelang acara perpisahan seperti lembar demi lembar kertas yang jatuh pelan—tak terdengar, tapi terus berkurang. Waktu berjalan, tapi rasanya tak membawa Keyra ke mana-mana. Ia masih di tempat yang sama: di antara kenangan dan ketidakpastian.

Hari itu, langit mendung, tapi hujan belum turun. Sama seperti hatinya. Penuh awan berat, tapi tangisnya belum pecah. Di lorong aula, langkah kaki Keyra bergema sendiri. Semua panitia sedang sibuk di dalam, tapi ia sengaja menjauh.

Ia butuh ruang.

Dan seperti biasa, ruang itu bukan benar-benar kosong. Reyhan mendatanginya—lagi.

“Aku nggak ngerti, Key,” katanya pelan. “Kita ini... masih peduli, tapi kayak nggak boleh bilang. Masih nyimpen, tapi takut buka.”

Keyra menoleh, menatap mata Reyhan yang seperti meminta pengampunan tapi tak punya cukup alasan untuk diterima.

“Aku juga nggak ngerti,” jawabnya jujur. “Makanya aku memilih diam.”

Reyhan mendekat setengah langkah. “Aku nggak minta lo balikin perasaan lo sekarang. Tapi... kalau gue minta kesempatan buat memperbaiki semuanya, lo akan tolak?”

Keyra tertawa kecil. Bukan bahagia. Lebih seperti perasaan lucu yang getir.

“Kalau lo bisa memperbaiki waktu, perbaiki juga malam-malam yang gue habiskan sambil nangis sendirian. Lo bisa, Rey?”

Reyhan diam. Karena ia tahu, ia tak bisa.

Beberapa hari kemudian, aula mulai terlihat seperti tempat perpisahan yang sesungguhnya. Hiasan gantung, lampu kelap-kelip, dan photobooth dengan tema “Jejak Cerita”—ide Reyhan dan Keyra yang akhirnya jadi kenyataan.

Tapi tak semua cerita bisa dijepret oleh kamera. Beberapa hanya hidup di kepala.

Keyra duduk di pinggir aula, memperhatikan teman-teman tertawa sambil mencoba jas dan gaun. Ia menggenggam undangan perpisahan yang sudah dibagikan pagi tadi.

Nadine duduk di sebelahnya, diam cukup lama sebelum akhirnya berkata, “Kalau lo masih cinta sama dia... gue ngerti.”

Lihat selengkapnya