Setelah Zahra mengambil kunci mobilnya lalu ia mengajak aku untuk pulang bersama dengannya sekalian menemaninya ke mall karena ada barang yang ia ingin beli, kemudian aku pun membalas senyuman sebagai tanda aku bersedia menjadi teman dekat pertamanya dan selamanya. Saat kami sudah didalam mobil, Zahra mengeluarkan mobilnya dari parkiran kampus selalu ada saja si Kaivan menampakkan dirinya sedang memperhatikan mobil berwarna putih yang dimiliki oleh Zahra namun dia melihat kearah mobil tersebut dengan seksama lalu tidak lama kemudian dia tersenyum seakan dia melihat aku dan Zahra didalam mobil padahal kami berdua tidak membuka kaca mobil tetapi arah sudut matanya Kaivan tertuju kearah mobil kami sampai keluar dari parkiran kampus.
“Oliv, gue dari tadi mundurkan mobil si cowok tadi sapa kamu kayak melihat kita terus ya? Ada apa dengan kita?” heran Zahra.
”Iya aku pun juga sama melihat dari spion, kenapa dia melihat kita sampai segitunya.”
“Teman kelas kamu ya Liv?”
”Hm iya teman kelas A, baru kemarin dia menyapa aku.”
Kemudian Zahra kembali fokus ke jalan sambil menghidupkan lampu sen ke kanan, lalu ia pun melanjutkan pembicaraan tadi.
”Tapi yang dia dari tadi liat kamu terus Liv, kayaknya dia suka deh sama kamu?”
Aku pun menoleh ke depan melihat jalan dan mengalihkan pertanyaan barusan dari Zahra.
“Oiya emang kamu mau beli apa sih ke mall Ra?”
”Hm mau beli dress buat acara keluarga dua hari lagi dan kamu aku undang ya ke acara keluarga aku hari lusa?”
”Hah? Tapi kita baru kenal Ra?”
”Iya gak apa lah, santai aja sama keluarga aku justru kita senang kok ada orang baru.”
Agak sedikit lama aku meresponnya karena aku sendiri belum mengenali keluarganya dan juga aku masih canggung kalau bertemu keluarga orang.
“Oliv kamu dengar kan? Lusa aku undang kamu ke acara keluarga aku?”
”Emang acara apa lusa Ra?”
”Pernikahan kakak kedua aku.”
”Wah Congrats ya, btw kamu berapa saudara Ra?”