Kalea Lysandra: Bertahan di masa yang telah selesai.

Ra-Cha
Chapter #4

Tekad

Baik, anak-anak. Sebelum memulai pelajaran, Bapak akan absen terlebih dahulu," suara lantang Pak Guru menggema hingga ke belakang kelas.

Kalea, yang duduk berseberangan dengan Alma, memasang telinga, menunggu namanya dipanggil. Saat absensi berlangsung, bisikan Cesya dan Abel yang duduk bersebelahan perlahan masuk ke telinga Kalea.

"Bel, kamu ingat kan kasus teman kita? Beritanya naik lagi," ujar Cesya, menyodorkan layar ponselnya ke Abel.

Abel melirik sekilas, lalu mendesah pelan. "Hah? Iyakah? Huft... Sya, aku kangen banget... Nanti aja ya, aku nggak kuat lihat kejadian itu lagi," ucapnya lirih. Ia menyilangkan kedua tangan di meja, lalu menyenderkan kepala di atasnya.

Cesya terdiam. Matanya masih terpaku pada Abel, rasa bersalah perlahan menyelinap ke dalam hatinya.

"Abel"

"Saya, Pak!"

"Cesya"

"Hadir, Pak."

"Baik anak anak, les matematika hari ini kita akan mempelajari materi matrix." Kata guru tersebut sambil berdiri dikursinya dan mulai menulis di papan tulis.

Kalea yang melihat itu terkejut seketika karena dirinya dan Alma tidak di absen oleh guru tersebut. "Pak, saya dan Alma belum diabsen" kata Kalea sambil mengangkat tangannya.

Seketika saat itu juga seisi ruangan kelas menatap kearah Kalea terkecuali Alma. Tatapan kosong yang diberikan oleh seisi kelas, dilanjutkan dengan tatapan Alma kepada Kalea.

Kalea menelan ludah, perasaan Kalea bercampur aduk, di lanjutkan dengan denging keras dan pusing hebat tanpa sebab.

Tiba tiba terdapat secercah memori yang menunjukkan latar kamar mandi dengan Kalea yang sedang berada di dalamnya.


Kalea tersentak. Ia terbangun dari mimpi buruknya dengan napas memburu. Melihat sekelilingnya ternyata baik baik saja dengan guru yang sedang mengajar. Kalea melirik kearah jam yang menunjukkan pukul 6. Melirik ke sekitarnya, dengan Alma yang sedang mencatat materi.


"Mimpi apa itu?" Pikir Kalea kebingungan. "Terasa nyata sekali." Lanjut pikir Kalea. Pikiran Kalea tak tenang, tiba tiba ada seseorang menepuk pundaknya.


TAP!


"AAAAAHH!" teriak Kalea spontan.

"EH EHH, ini akuu" Suara familiar itu langsung terdengar.

Kalea menoleh, "Astaga, bikin kaget aja." gerutu Kalea yang masih berusaha menenangkan dirinya.

Lihat selengkapnya