"Ini tempat duduknya masih kosong?" Tanya seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan berpakaian tidak rapi sama sekali, tak berdasi, bahkan tak berikat pinggang.
"Iya ini masih kosong". Jawabku singkat.
Tanpa basa basi dia langsung duduk disebelahku.
"Oke mulai sekarang bangku ini tempat dudukku. Aku Rama. Rama Adyatma". Katanya sambil mengulurkan tangan ke arahku.
"Aku Elina. Elina Hifza Ghaziyah". Kubalas uluran tangannya.
Hari itu menjadi awal perkenalan aku dan Rama.
Satu bulan berlalu..
Jalanan menuju sekolahku masih sangat sepi pagi itu. Kuputuskan untuk lekas menuju kelasku X1 yang berada di dekat perpustakaan sekolah. Sekolahku memang tak sebesar sekolah SMA di kota-kota besar, namun kenangannya begitu besar dalam perjalanan hidupku.
Kata orang masa putih abu adalah masa paling indah dan menyenangkan hingga nanti sulit tuk dilupakan. Sepertinya akan begitu pula denganku.
Sesampainya di kelas si teman sebangku sudah stay di tempat duduknya.
"Elina tugas Fisika kamu sudah selesai belum? Aku mau lihat dong!" Tanya Rama padaku.
"Sudah. Kamu belum mengerjakan?" Tanyaku padanya.
"Yaiyalah belum, masa seorang Rama mengerjakan tugas Fisika. Itu mustahil". Jawabnya yang secara tidak langsung mengagetkanku.
"Belum mengerjakan kok bangga. Dasar aneh". Gerutuku kesal.
"Bukan bangga hanya saja memang bukan keahlianku mengerjakan soal Fisika. Mau ngasih contekan engga?". Tanyanya kembali dengan binar matanya yang setiap orang jika melihatnya takkan mampu untuk memarahinya.
"Iya bentar aku liat dulu buku tugasnya. Ini bukunya kamu hanya boleh liat yang kamu belum kerjakan aja ya". Dengan mudahnya aku memberikan jawaban soal Fisika padanya.
"Baiklah aku janji hanya akan mengerjakan soal Fisika yang belum aku jawab. Eh ternyata buku tugasku masih kosong. Itu artinya aku bisa nyontek semuakan? Karena katamu aku hanya menjawab soal yang belum aku kerjakan saja". Dengan nada khasnya yang seolah meledekku.
Baiklah pagi itu kuhabiskan untuk memberikan jawaban soal Fisika yang sampai larut malam aku mengerjakannya hanya demi si teman sebangku yang baru aku kenal satu bulan yang lalu.