Kaligrafi untuk Sabrina

Oleh: Bisma Lucky Narendra

Blurb

SABRINA RINJANI adalah perempuan shalihah yang berani mendudukan kembali nilai - nilai poligami sesuai ajaran Rasulullah.

Dewasa ini, poligami kerap sekali melukai perempuan - perempuan shalihah yang rela berbagi suami,
tapi kenyataannya keluarga yang semula
harmonis menjadi pertaruhannya pada akhirnya.

Sabrina Rinjani, anak dan cucu dari seorang kyai, perempuan pewaris bakat menari dari ibu yang seorang penari tayub di masa muda dari kota Blora. Sabrina memiliki.kehidupan rumah tangga yang nyaris sempurna; sakinah, mawadah dan waromah, dengan putri cantik jelita, Alvira Devinamina Rinjani, buah cinta dari Dhani Abimanyu, suaminya. Mereka hidup bergelimang harta dan bahagia.

Sayang, tsunami poligami menghantam biduk rumah tangga mereka. Sabrina harus menyelamatkan keluarganya atau harus merelakan semuanya karam sebab menandingi egosentris yang kebacut dari suaminya. Sabrina tidak ingin membalas poligami suaminya dengan main hati kepada Igo Garuda, lelaki dari masa lalu yang sekian lama menyepi di Kairo, meski mercusuar rasa bernama cinta itu masih menjadi candu bagi mereka di pertemuan kedua kali ini.

Sabrina harus melawan candu tabu itu untuk tetap bertahan menjadi perempuan shalihah bagi suami tercinta dan teladan bagi putri semata wayangnya seperti didikan orangtua dan kakeknya yang seorang kyai terkenal dan di hormati.

Meski, di perjalanan waktu, terkuak bahwa Maryam, sahabat sewaktu mondok adalah perempuan yang membuat dirinya turun ranjang dan harus rela berbagi suami.

Dua kursi dalam istana rumah tangga selalu menyakiti hati seorang istri. Tapi, Sabrina harus mengalah dan merelakan itu terjadi padanya. Sabrina harus belajar ilmu ikhlas atas segala kejadian yang menimpa biduk rumahtangganya.

Igo Garuda sekali lagi mengajari Sabrina tentang keikhlasan melepaskan. Meyakini, sesuatu yang pergi, hilang akan selalu terganti dengan hal yang lebih baik dan indah.

Sabrina tahu, Igo Garuda juga mengalami kegagalan dalam berumahtangga bersama Maryam karena alasan keturunan tetapi lelaki itu bersikap bijaksana, tegar dan qonaah di hadapanya. Sifat terpuji dari lelaki itu yang membuat Sabrina selalu mengaggumi kepribadian haviz muda nan tampan itu.

Persamaan nasib membuat mereka akrab kembali tapi Sabrina tetap menjaga marwah dirinya sebagai seorang istri dari Dhani Abimanyu.

Kemahiran Igo Garuda dalam membuat kaligrafi membuat Alvira tertarik dan gampang akrab denganya semenjak awal perjumpaan mereka di sebuah pameran tunggal kaligrafi di Bentaran budaya Jojga.

Keakraban Alvira, putri semata wayang Sabrina yang tertarik belajar kaligrafi kepada Igo memungkinkan Sabrina untuk lebih sering bertemu dengan Igo di workshop kaligrafi pemuda tampan itu.

Sabrin menghantar Alvira setiap jadwal les kaligrafi tiba. Setiap itu pula Sabrina terlibat debat serius dengan Igo tentang pemikiran - pemikiran mereka soal poligami dan perempuan shalihah.

Sabrina dan Igo Garuda menjadi dua manusia yang saling memberi pelajaran berharga perihal bagaimana menjadi kepala dan mahkota di istana bernama keluarga yang harus mampu saling meredam ego demi kebahagiaan pasangan dan orang - orang yang mereka cintai sepanjang hayat.

Bagi Igo Garuda, bagaimanapun, mencintai yang sudah termiliki adalah kesalahan.

Sementara, Sabrina meyakini, bisa jadi kodrat penciptaan mereka adalah sebuah takdir untuk saling melengkapi.

Bukankah, di dunia ini selalu ada kesempatan kedua untuk memperbaiki sebuah kesalahan?

Entahlah, cinta selalu rumit. Ketika, seseorang yang tidak sempat termiliki lebih bisa membuatmu bahagia tidak berarti berpaling hati adalah benar.

Setialah cinta, jangan sampai di marahi Tuhan.

Lihat selengkapnya