Kalut

Abe Ruhsam
Chapter #29

Hadiah Ulang Tahun dari Bunda

Terletak di sudut jalan raya, Kantor Polsek itu biasa dilewati dalam perjalanan dari dan ke rumahnya. Namun tak pernah terlintas dalam pikirannya, ia akan singgah kesana malam itu. Terkait pekerjaan kantor, sebenarnya Herdi cukup akrab dengan pihak kepolisian. Beberapa kali ground breaking dan peresmian proyek dilakukan kantornya melibatkan kepolisian. Siapa sangka ia akan berurusan dengan polisi dalam perkara seperti ini.

Seperti yang disampaikan polisi saat mendatangi rumahnya, Herdi diminta untuk melapor terkait kecelakaan yang dialami sang anak. Sebagai warga negara yang baik, ia tentu akan melakukan apa yang diminta. Tak mau menunda lagi, ia memutuskan untuk mampir walaupun ia dan sang istri barusan menyaksikan hal yang begitu memilukan terjadi pada Tomi di rumah sakit. Sebelumnya hal itu sudah dibicarakannya dengan Martha dan direstuinya.

Saat memasuki pelataran kantor, dalam temaram lampu penerang jalan tampak motor Tomi yang ringsek terparkir bersama kendaraan bekas kecelakaan lainnya. Pandangan Martha langsung terhipnotis kesana. Tak pernah ia sangka hadiah ulang tahunnya untuk Tomi itu akan berakhir begitu rupa. Hatinya hancur luluh seketika melihat pemandangan mengenaskan itu.

Masih tertuju menatap ke arah motor Tomi, Martha segera teralihkan perhatiannya saat Herdi hendak keluar dari mobil.

"Bunda ikut?" tanya Herdi.

"Bunda di mobil aja," jawabnya seakan memendam lara.

"Oke. Mudah-mudahan gak lama," ujar Herdi sambil menutup pintu mobil.

Di dalam kantor, ada dua orang petugas piket yang menunggu di belakang meja penerimaan tamu. Salah satunya meminta Herdi menunggu sebentar di ruang tunggu. Di ruang itu terdapat sofa dan sebuah tv yang sedang menyala saat itu. Hanya beberapa saat, si petugas kembali dan meminta Herdi untuk ikut dengannya.

Di ruang Satlantas, Herdi bertemu dengan polisi yang tadi mendatangi rumahnya.

"Silahkan, Pak!" sambutnya ramah.

"Terima kasih sudah mampir. Sudah dari rumah sakit, Pak?" tanyanya penuh perhatian.

"Sudah. Sudah barusan," jawabnya.

Lihat selengkapnya