Kalut

Abe Ruhsam
Chapter #36

Opsi Tunggal

Setelah apa yang Martha ceritakan sore itu, sulit bagi Herdi untuk memejamkan mata pada malamnya. Teringat kembali saat Martha meratap histeris mengabarkan berita yang disampaikan Evi begitu ia sampai di rumah. Herdi tak mampu berkata apa-apa. Ia begitu haru dan pilu mendengar dan melihatnya. Ia betul-betul tak menyangka ada gelombang susulan yang tak kalah dahsyat setelah kecelakaan maut yang dialami Tomi. Bak bom waktu, lagi-lagi begitu hebat ledakan yang ditimbulkan Tomi.

Memandang Martha yang sudah lelap tertidur malam itu, sedikit mengobati kesusahan hatinya. Herdi bersyukur setelah sekian lama pisah ranjang akhirnya mereka dapat bersama kembali namun dalam suasana yang penuh duka. Ia merasa khawatir dan kasihan dengan Martha atas musibah yang datang silih berganti hanya dalam waktu yang singkat. Perasaan cemas dan takut sangat jelas terlihat pada diri Martha. Sepertinya Martha merasa tidak pernah seguncang itu dalam hidupnya.

Berbagai gambaran berkelindan dalam benaknya. Tak mampu pejamkan mata dan hanya membolak-balikkan badannya berulang-kali, ia putuskan untuk keluar dari kamar. Berusaha untuk tidak membangunkan Martha, ia melangkah perlahan menuju ruang keluarga. Disana, ia duduk merenung tentang apa yang sudah, sedang, dan akan terjadi.

Sampai detik itu, Herdi masih tak percaya berita miring tentang Tomi tersebut. Ia tak habis pikir bagaimana mungkin Tomi sampai berbuat senekat itu. Baginya itu seperti bukan Tomi yang ia kenal. Sepanjang yang ia ketahui Tomi bukan tipe anak yang bandel, susah diatur, dan berkelakuan buruk.

Lihat selengkapnya