Kami (bukan) Tinta Berdasi

Martha Z. ElKutuby
Chapter #4

Di Balik Layar Monitor

Wajah tegang Rara berubah menjadi kaget. Dari tadi dia hanya sibuk merapikan dirinya saja. Namun, kali ini dia menahan rasa malu yang sedikit sudah mulai tampak. Indah, sedari tadi hanya memperhatikan tingkah konyol Rara.

Sembari menyimpan headsetnya, Indah masih tetap heran memandang Rara. Bingung bercampur heran. Pelan-pelan, dia mengikuti arah mata Rara. Indah mencoba memajukan badannya ke samping kanan Rara. Lalu, mengikuti mata Rara hingga ke depan.

"Hoi!" jitak Indah.

"Aww!" teriak Rara kaget sambil memegang jidatnya.

"Lihatin siapa kamu?"

"Nggak ada. Huh!"

Rara menggerutu sambil mengerutkan wajahnya. Senyumnya tadi menjadi terbalik. Masih memegang jidatnya, ia memandang Indah dengan kesal. Lalu, membalikkan badannya ke depan.

Tanpa disadari, seorang laki-laki yang membuatnya terpana tadi sudah berada di depannya dengan tangan terlipat di dada. Laki-laki itu bukan untuk menegur Rara, melainkan menegur Indah yang sudah menjitak jidat Rara.

Indah bergantian memasang wajah cemberut di depan laki-laki itu. Laki-laki itu berlalu menuju panggung mini di depan ruangan yang digunakan untuk pelatih dalam menjelaskan materi pelatihan. Dua orang lainnya sibuk mengatur kelompok untuk dijadikan tim di dalam tes nanti.

"Untuk Rara, Indah, Andi, dan Niko, kalian berada dalam satu tim. Pendampingnya Mas Gerry," jelas Ketua Pendamping, Bimba.

Rara semakin terkejut. Kali ini rasa terkejutnya berbeda. Ada rasa bahagia di hatinya ketika mengetahui bahwa pendamping timnya adalah laki-laki yang menabraknya tadi. Apalagi Gerry sudah membelanya ketika cekcok dengan Indah.

Muka Rara semakin berbinar. Dia melangkah riang menuju perkumpulan kelompoknya. Materi tes kali ini mempraktekkan bagaimana menjadi pembaca dan pembawa berita di televisi. Masing-masing akan diberikan teks berita dan video kejadian yang akan diberitakan.

Lihat selengkapnya