"Eh, lihat, deh. Dia ganteng banget 'kan, ya?"
"Ah, ganteng apaan. Dia 'kan nyebelin orangnya."
"Kok kamu tahu?"
Rara memandang Indah dengan seksama. Wajahnya berkerut heran. Hatinya menduga-duga apakah Indah juga kenal Gerry. Tapi, di mana dia kenal dan siapa Indah sebenarnya. Indah hanya cuek saja. Dia membuang muka dari video live Gerry yang sedang meliput langsung dari lapangan.
Tanpa menghiraukan lagi gelagat Indah. Rara melanjutkan menonton video live itu. Riuh suara orasi terdengar ke seluruh ruangan kumpul peserta tes lanjutan. Kali ini mereka tidak diuji oleh Gerry lagi. Ada penguji lanjutan tentang materi jurnalistik.
Tak lama memandang video itu, Rara tampak menajamkan mata dan pandangannya ke layar ponsel. Dia mengatur headset di telinganya. Lalu, memperhatikan video itu dengan seksama. Ada sesuatu yang membuat Rara heran. Dia langsung meminta Indah mengklarifikasi matanya.
Seseorang berpakaian seragam MMI News antre di toilet. Setelah itu, dia keluar dengan setelan kaos oblong dengan kemeja bermotif kotak-kotak. Orang itu berlalu ke arah panggung orasi. Pemandangan itu terekam oleh drone MMI News yang sengaja diaktifkan.
"Bentar, deh, Ra. Aku rasa, aku kenal orang itu."
"Maksudmu?"
"Ya. Aku kenal."
Indah tidak serta merta menjelaskan apa yang dia ketahui tentang seseorang yang berganti pakaian di toilet berjalan di lapangan Tugu Monas itu. Dia hanya meyakinkan Rara agar paham sampai di sini dulu. Nanti akan dijelaskannya lebih lanjut.
Dengan keadaan mengangguk-angguk, Rara mencoba memahami situasi saat itu. Dia hanya menangkap gambar video itu dan menyimpannya di ponsel. Dia juga menyimpan banyak pertanyaan tentang video itu.