Kami Rindu Muhammad

Harredeep
Chapter #5

#5. Sel Ruang Rudibaon & Napi Baru

Besi yang berkarat menempel di setiap sudut jeruji, membawa aroma lembab yang tak pernah benar-benar hilang. Penjara itu tidak pernah sepenuhnya sunyi, namun juga tak pernah terasa hidup. Suara langkah berat para petugas yang bergema di lorong, dentingan sendok logam menghantam nampan makan siang, dan gumaman kesal para tahanan menjadi simfoni monoton yang berulang setiap hari. Hari berganti, tapi semuanya terasa sama hambar, dingin, dan tak bernyawa.

Di sel nomor tujuh, duduklah seorang pria bertubuh besar dan berkulit gelap, rambutnya dipotong cepak, tubuhnya memancarkan aura dominan. Namanya Rudi, tapi di dalam penjara ia lebih dikenal dengan sebutan Baon. Usianya sekitar tiga sembilan tahun. Sudah lima tahun ia menjalani hukuman karena kasus kepemilikan dan peredaran narkoba kasus yang hingga kini masih ia rasa bukan miliknya. Sisa-sisa pemberontakan masihter simpan di raut wajahnya, namun matanya. matanya telah kehilangan cahaya. Ia tak lagi menanti kebebasan. Baginya, waktu hanyalah angka yang terus berjalan tanpa arah. Kepercayaan pada keadilan telah lama pudar, meski wajahnya tetap tenang dan sikapnya tak lagi meledak-ledak.

Hari itu, Baon duduk santai di sudut sel yang pengap, menikmati pijatan dari penghuni baru. Sesekali matanya menatap langit-langit ruangan yang hanya diterangi lampu remang dengan cahaya seadanya. Beberapa tahanan lain duduk terdiam di lantai kusam dan dingin, mimpi-mimpi indah tenggelam dalam pikirannya.

Lihat selengkapnya