Kami Rindu Muhammad

Harredeep
Chapter #25

#25. Kurir yang Kembali

Malam itu, Doni dan Ipang berdiri canggung ,di ruang tamu megah,—design arsitektur clasik modern, berlapis marmer, temaram cahaya lampu yang menciptakan bayangan di sudut pajangan dan ruangan. Didalam ruangan, rasa nyaman dan indah dalam estetikannya. ruang tamu yang luas dan dingin. Di atas meja kaca, sudah tergeletak map berisi dokumen dan foto-foto lokasi.

Mereka pun duduk setelah Pak Santoso datang dari kamarnya, seorang pria berbadan tegap dengan kemeja putih rapi tapi terlihat santai. Ia memandangi Doni dengan sorot mata penuh selidik.

"Ini orangnya?" tanya singkat.

Ipang mengangguk. "Iya, Pak. Namanya Doni. Dulu kami kerja bareng. Doni salah satu kurir paling cepat dan bersih. Dan relasi nya cukup banyak,!” wajahnya menunduk sesaat.

 “dia tahu siapa Bapak..” mulutnya sedikit bergetar. Ia menatap Ipang seakan memberi kode, atas kebohongan-nya , dan melanjutkan ucapannya. “Saya jamin dia bisa dipercaya."

Pak Santoso mengamati Doni dari ujung kepala sampai kaki. "Saya suka masih muda ada semangat untuk tantangan!"

Doni menatap balik tanpa ragu. "Saya siap kerja, selama hasilnya jelas,"

Pak Santoso sedikit tertawa, mendengar apa yang ia dengar,

“oh iya dapat salam dari Tuan J.” dengan percaya diri, sebelumnya Doni sudah di beri penjelasan oleh Ipang, agar pertemuannya berjalan dengan lancar dan berharap Pak Santoso percaya. Mendengar kalimat yang di sampaikan Doni, sontak wajah Pak Santoso berubah, seakan menyembunyikan sesuatu. Lalu dia berdiri berjalan pelan ke arah jendela, dia menatap Doni dan melanjutkan ucapannya.

"Kalau begitu, besok kau sudah bisa menjalankan tugas!"

Doni menatap Ipang sejenak sebelum mengangguk tegas. "Siap Pak."

Pak Santoso menoleh ke Ipang dan memberi isyarat kecil. Sebuah persetujuan tanpa kata.

Malam itu, tanpa banyak seremoni, Doni resmi masuk ke dalam lingkaran bisnis gelap Pak Santoso. Sebuah langkah yang tak hanya mengikatnya kembali ke dunia yang dulu ia tinggalkan, tapi juga menuntunnya menuju ujian yang lebih besar dari sekadar menjadi kurir.

Dan dalam hening ruang tamu megah itu, tak ada yang tahu bahwa roda nasib baru saja mulai berputar.

Lihat selengkapnya