Kami Rindu Muhammad

Harredeep
Chapter #36

#36. Jejak Terakhir File.

Di dalam pondok, di ruangan kamar Arief, kamar khususnya, Arief duduk membungkuk di hadapan laptopnya. Wajahnya serius, matanya terpaku pada layar yang memancarkan cahaya biru redup. Jemarinya menari cepat di atas keyboard, mengetik barisan kode yang tampak rumit bagi mata awam. Kilatan huruf dan angka dari layar tercermin di wajahnya, menciptakan siluet samar yang berganti-ganti mengikuti ritme kerjanya.

Udara dingin menyusup dari celah-celah jendela kayu, tetapi Arief tetap fokus. Suasana yang hening dan beku justru membuat pikirannya semakin tajam. Ia bukan sekadar programmer biasa—di dunia siber, tangan nya seakan di takuti, bahkan oleh kalangan bawah tanah sekalipun. 

Di balik layar laptop itu, terbuka sebuah gerbang digital yang hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki "kunci terakhir". Situs itu bernama PhantomWipe—bukan sekadar laman tersembunyi, tapi benteng terakhir bagi mereka yang ingin menghapus jejak sepenuhnya dari dunia maya.

PhantomWipe adalah alat penghapus digital paling canggih yang pernah ada, dengan teknologi penghancuran data tingkat tinggi. Protokol otentikasi ganda dan enkripsi berlapis menjadikannya nyaris tak tertembus. Sekali file dihapus melalui sistem ini, tidak ada jalan kembali. Tak ada cache. Tak ada backup. Hanya bayangan kosong yang tersisa—seolah data itu tak pernah ada sejak awal.

Wajahnya seakan memberikan sarat dari tindakannya, Arief memasang flashdisk ke port USB.

NARATOR (suara dalam):

Arief menatap layar, hati berdebar. Flashdisk tua itu berisi kunci terakhir untuk membersihkan jejak kejahatan yang selama ini disembunyikan.

\[Layar laptop menampilkan halaman login situs rahasia: `https://vault-cleaner.gov/secure`]

Arief mengambil telponnya, nada masuk di terimanya.” bagaimana Saya menunggu perintah. Peroses berlansung”

“lakukan!.” terdegar dari ponsel Arief, dengan wajah tenang Ia pun melanjutkan tugasnya.

“Ini dia... akses terakhir.” terlihat di monitor, seakan berdialog dengan kata-kata dengan dirinya.

\[Tuan J silahkan mengklik tombol “Connect Flashdisk” — sistem membaca file `access.key` dan `trigger_code.txt`.]

WEB SYSTEM (suara sistem, teks muncul di layar):

Verifikasi kunci akses...

`AUTH_KEY: ZX9-KL37-BPQ5-ACCESS`

Status: Terverifikasi

Memuat perintah penghapusan...

\[Layar menampilkan file target:]

`/secure_storage/ops_data/confidential/secret_ops_0299.pdf`

WEB SYSTEM:

Perintah hapus file diterima:

`shred -u -z -n 3 /secure_storage/ops_data/confidential/secret_ops_0299.pdf`

Arief (mengetik cepat)

Execute.

\[Tombol merah bertuliskan “EXECUTE ERASURE” menyala, Tuan J silahkan klik.]

WEB SYSTEM:

Proses penghapusan berjalan...

1/3 overwrite...

2/3 overwrite...

3/3 overwrite...

File berhasil dihapus secara aman.

WEB SYSTEM:

Menghapus log dan jejak aktivitas...

WEB SYSTEM:

Sesi akan diterminasi. Logout otomatis dalam 10 detik...

“beres semua berjalan lancar.” ucap Arief, wajahnya tersenyum.

Layar berubah gelap, koneksi flashdisk terputus. Arief menarik napas panjang dan menatap keluar jendela.

NARATOR (suara dalam):

Data itu hilang, sebuah rahasia yang tersembunyi di baliknya sekian lamanya. Dalam pencarian dan kepastian, sudah menjadi satu dalam pikirannya, dan Ia pun mentup laptopnya, sekali menengak kopi sambil menikmati angin malam dari balik jendela pondoknya.

* * *

Di Ujung Moncong Pistol.

Lihat selengkapnya