Kami Yang Berdosa

Sadkitty
Chapter #11

11. Sah

“Sumpah! Sumpah! Gue gedeg banget sama cowok sialan itu! Argh!” Clara teriak, mengacak-acak rambut, dan menginjak-nginjak kaki dengan cepat.

“Dia itu punya nama, Clara, panggil namanya. Ar-sya!” nasihat Raisa, si cewek berhijab merah muda.

“Terserah Clara, dong!” bantah Nita, cewek berambut pendek.

“Ish, kalian berdua ini.” Clara kembali menginjak-injak kaki dengan cepat. “Pokoknya gue sebel, benci sama cowok sialan itu! Sebel! Sebel! Argh!” teriaknya.

Nita dan Raisa menutup telinga.

“Clara, inget, lo kalo benci sama seseorang jangan berlebihan kayak gitu, itu tidak baik, se-wa-jar-nya aja,” nasihat Raisa.

“Tapi Ra, gue tuh benci banget sampe ke tulang sumsum, sampe ke ubun-ubun. Kemaren aja, dia masa ganti parfum gue jadi bau busuk,” keluh Clara.

Raisa dan Nita tertawa.

“Ya, kan karna lo ngerjain Arsya duluan,” ucap Raisa, membela Arsya.

“Lo malah belain cowok sialan itu, sih!” kesal Clara, mengempaskan tangan kanan.

“Tahu nih, Raisa, kebiasan!” ketus Nita.

“Hehehe. Tapi bener, Clara, kalau benci sama seseorang jangan berlebih kayak gini. Siapa tahu ntar benci jadi cinta, kan banyak yang kek gitu kayak di film-film,” tutur Raisa, meledek.

Nita tertawa.

Seketika Clara membantah, “Nggak mungkin lah! Kalian tahu nggak?” Clara melangkah mendekati Nita dan Raisa dan merenggangkan kedua tangan. Clara teriak, “Cowok sialan itu mau nikahin mama gue!”

Seketika Nita dan Raisa bangun dan duduk, mereka kaget.

“Lo seriusan?”

“Beneran?”

“Ya, bener lah, gue nggak bercanda! Tapi please ya kalian jangan sebarin berita ini ke temen-temen kampus kita.” Clara merengek dan memohon.

Raisa dan Nita mengangguk.

“Gila nggak sih, masa cowok sialan itu mau nikahin mama gue, kalian bisa bayangin nggak? Udah gue benci banget sama dia, dia itu jauh banget umurnya sama mama gue. Gue malu Raisa, Nita, gue malu,” rengek Clara, menginjakkan kaki dengan keras. “itu gila, nggak masuk akal, mereka tuh jauh banget umurnya, masa menikah sih?”

“Ya, kalau setahuku, sih, menikah sama yang beda jauh umurnya kayak gitu enggak ada tuh, larangan dalam hukum atau agama. Ya 'kan? Toh, Arsya udah dewasa, udah baliq. Jadi, ya sah, sah aja.”

“Aduh, Raisa! Kan gue malu.”

“Kenapa mesti malu, sih, emangnya aib? Bukan kan? Ciye, punya papa muda,” ledek Raisa

“Raisa!” bentak Clara.

“Tahu nih, Raisa, gimana sih!” sahut Nita.

....

Lihat selengkapnya