Kamis untuk Marsha (Bagian 1)

Cindy Karina
Chapter #6

Marsha: Aku melatih hatiku untuk berhenti berdesir

Itu adalah chat dari Rendra yang barusan kubaca, sembari aku menunggunya di tempat biasa. Sekarang pukul 15.06, pasti Rendra baru keluar dari kelas. Aku sudah berada di sini semenjak 20 menit yang lalu karena hari ini aku tak masuk sekolah lagi.


***


Mendengar Rendra meminta tolong padaku untuk membantunya belajar saat itu, sontak membuat alisku mengerut. Rendra? Seorang Rendra Dinar Rahardja, meminta orang lain untuk membantunya mendapatkan beasiswa? Ngapain? Para penyedia beasiswa dan rektor kampuslah yang seharusnya bingung memperebutkannya.

Namun, aku juga sadar betul dengan posisiku. Tentu saja aku menyetujuinya karena nyawaku sudah diselamatkan. Kalau diingat lagi, waktu itu aku benar-benar tak tahu apa yang akan menantiku, karena menghabiskan sore berdua dengan orang lain seminggu sekali, adalah hal yang baru. As you can see, aku bukan orang yang mudah menjalin pertemanan. Aku belum pernah memiliki kegiatan sosial sebelum belajar bersama Rendra, itu pun jika ini terhitung sebagai kegiatan sosial. Namun di sinilah aku. Setelah delapan bulan berjalan dan menghabiskan Kamis sore dengannya hampir 30 kali, belajar bersama Rendra sudah menjadi bagian dari hari-hariku yang biasa.

Oh iya, sepertinya aku juga harus bercerita sedikit tentang 'Buku & Kopi', kedai favorit Rendra, tempat kami belajar bersama.

Sebelum ditunjukkan oleh Rendra, aku tak pernah mengetahui keberadaan tempat ini meskipun berjarak tak jauh dari rumah maupun sekolah. Ia menyebutnya sebagai hidden gem, berlian tersembunyi, karena untuk menuju ke sini kami harus memasuki sebuah gang.

Lihat selengkapnya