Ayu dan Aisyah masih dalam perjalanan pulang ke rumah mereka. Mereka baru saja mengerjakan tugas kelompoknya di rumah salah satu teman sekelompoknya. Saat itu matahari bersinar dengan teriknya sehingga membuat ubun ubun merasa sangat panas dan gerah. Pohon pohon yang ada di pinggir jalan dapat meredakan sedikit hawa panas yang mereka rasakan.
Rasa lelah sudah tak tertahankan, di perjalanan Ayu melihat sebuah gubuk kecil dengan atap rumbia yang sudah dirakit dan tersusun dengan rapinya untuk tempat beristirahat yang tepat berada di tepi jalan. Gubuk itu biasanya digunakan satpam untuk melakukan pos ronda pada malam harinya. Hari begitu sangat panas Ayu memutuskan untuk berhenti di sana dan beristirahat sejenak bersama Aisyah.
Ayu merasa sangat haus dan lapar, ya memang sudah jadwalnya makan siang. Aisyah mengeluarkan botol minumannya yang ada di dalam tas ransel berwarna biru hitam abu abu itu lalu meminumnya dan membagikannya kepada Ayu juga.
Dari jauh terlihat seorang pria dewasa berkulit sawo matang yang tengah memikul sesuatu di pundaknya. Ia baru saja keluar dari salah satu gang yang ada di sekitar gubuk itu.
“Cilok Cilok” teriak pria itu dari ke jauhan yang tengah memikul dagangannya dengan dua kotak berwarna hijau itu. Ya pria itu adalah seorang pedagang Cilok keliling. Mendengar teriakan itu Ayu langsung menoleh ke arah suara tersebut yang ternyata tidak jauh dari tempat ia berada.
Ayu memanggil tukang Cilok itu dan berniat untuk membeli dagangannya. Saat mendengar ada yang memanggil dirinya pria itu langsung menghampiri Ayu dan Aisyah. Begitu sampai di tempat, pria itu menurunkan kotak yang ada di pundaknya itu.
“Om! Ciloknya 3 ribu ya, trus saosnya dikit aja jangan terlalu banyak,” ujar Ayu kepada tukang Cilok.
“Ok” kata tukang Cilok sambil membuka tutup panci yang ada di kotak dagangannya. Ketika dibuka aroma Cilok yang ada di dalam langsung keluar dengan harumnya membuat semua orang yang mencium harumnya menjadi lapar, kemudian tukang Cilok mengambil plastik kecil berbentuk segi empat lalu menusuk Cilok yang berbentuk bulat itu satu persatu dan memasukkannya ke dalam plastik kecil tadi. Setelahnya ia memasukkan saos sambal yang berwarna kemerahan ke dalam plastic lalu di susul dengan kuah rendang dan juga kecap untuk menambahkan cita rasa Cilok.