KAMPUNG FANDOM

Ilfi Rahmadani
Chapter #7

ULANG TAHUN

Pagi harinya ketika semua orang sudah bangun dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan aktivitasnya, Abah masih tertidur pulas di atas sofa yang berada di ruangan tamu. Ibu yang baru saja selesai mengerjakan pekerjaan rumah di pagi hari dan pada saat mau membereskan ruang tamu Ibu sangat terkejut dan marah.

“Abahhh!” teriak Ibu dengan kuat hingga bisa membuat kaca yang ada di rumah pecah.

“Ya ya” sontak Abah sambil melompat dari sofa. “Aduh Dek ada apa sih? Pagi pagi udah teriak –teriak aja” ujar Abah sekali lagi sambil memegang telinganya.

“Gimana nggak marah? Tuh Tv dari malam sampai pagi hidup terus, nggak dimatikan” ujar Ibu dengan nada kesal. “Pasti ini Mas tadi malam ketiduran lagi kan, makanya nggak dimatikan Tvnya. Mas tau nggak, gara-gara Mas yang sering begadang nonton bola, noh tagihan listrik kita naik. Udah tau masih banyak lagi yang mau dibayar” omel Ibu sekali lagi. 

“Iya iya, Mas janji nggak bakal gini lagi” ujar Abah. “Udah Adek jangan ngomel-ngomel lagi, ini masih pagi loh. Ntar nanti nambah loh kerutan yang ada di dahinya karna marah terus”.

Ibu hanya memasang muka bete sambil mematikan Tv yang ada di ruang tamu. 

“Kalau gitu Mas mau mandi dulu ya Dek! Adek jangan pasang muka bete lagi ntar cantiknya hilang” ledek Abah sambil meninggalkan Ibu yang tengah melanjutkan membereskan rumah. 

*Di Runga Makan

“Pagi semua!” sapa Ayu dengan semangat sambil menarik kursi yang ada di dekat meja makan.

“Pagi” jawab yang lainnya.

“Tumben hari ini kau semangat bener Yu! Biasanya lemes nggak bertenaga” ujar Bocil.

“Iya dong, Karna hari ini hari special makanya harus semangat jangan lemes terus” jawab Ayu.

“Bagus kalau gitu tapi jangan hari ini aja semangatnya Yu! Kalau bisa setiap hari” kata Ibu sambil menyediakan makanan ke atas meja.

“Abah! tebak hari ini hari apa?” tanya Ayu kepada Abah.

“Hmmmm, hari apa ya?” kata Abah sambil duduk di meja makan mereka. “Dek! Hari ini tanggal berapa ya?” tanya Abah kepada Ibu Bocil.

“Tanggal 7 Juli, emang ada apa Mas!?” ujar Ibu Bocil. 

“Oh iya Abah baru ingat sekarang tanggal pembayaran kredit rumah kita. Untung saja ditanya sama anak Abah yang cantik ini” ujar Abah. “Kalau gitu Abah langsung pergi ke kantor soalnya nanti Abah sekalian singgah dulu ke bank untuk bayar kredit rumah kita.”

“Kak Bobby! kakak ingat nggak, hari ini hari apa?” tanya Ayu dengan mata yang berbinar-binar.

“Ayu makan dulu, kalau udah dingin nanti rasanya kurang enak loh” ujar Ibu kepada Ayu dengan tegas.

“Tuh dengerin yang dibilang sama Ibu, Dah makan dulu jangan banyak tanya. Ntar nanti aku tinggalin.” kata Bocil yang sedikit kesal melihat celoteh adiknya.

 “Iss kak Bobby gitu mah” ujar Ayu dengan wajah cemberut sambil mengacak-acak makanan yang sudah disajikan. 

Beberapa menit berlalu, Abah pergi ke kantor sambil mengantar Bocil dan Ayu ke sekolah mereka. Sesampai di sekolah mereka langsung masuk ke kelas mereka masing-masing. 

"Yu! dari tadi aku perhatikan kamu kok kurang bersemangat banget, lagi bad mood atau" ujar Aisyah.

"Nggak aku cuma kesel aja lihat kak Bocil" kata Ayu.

"Emangnya kak Bocil bikin ulah lagi" tanya Aisyah.

"Bukan Syah, aku cuma kesel aja sama dia. Aku nanya baik-baik tapi jawabnya yang lain" ujar Ayu dengan nada kesal. "Oh ya Aisyah kamu kan sahabatku yang paling peka dan selalu mengerti aku, kamu ingat nggak ini hari apa?".

Lihat selengkapnya