“Kringggggg kringgggggg”
Bel pulang sekolah pun tiba, aku bergagas meninggalkan kelas. ku lihat Andin sedang merapikan bukunya yang sangat banyak itu, beda dengan ku yang hanya membawa buku dua hehehe. Buku yang sedang di rapikan Andin terjatuh. ku coba untuk membantu. Saat aku berikan buku yang terjatuh itu, Andin langsung menjawab dengan kalimat singkat yang keluar dari bibir mungilnya.
“Makasi”
setelah berkata itu dia meninggalkan ku, ku coba untuk mengampirinya.
“Hey bentar-bentar” ucap ku yang sedang berlari kecil agar dapat menghampiri Andin.
“Ada apa?” tanya Andin sembari menghentikan langkahnya.
“Cuma mau bilang sama-sama hehe” ucap ku sembari senyum tipis. Membuat Andin tidak menjawab perkataan ku.
“Lo kenapa si buru-buru banget, kaya di kejar hantu tau.” ucap ku lagi, agar Andin menjawab perkataan ku.
“Iya emang aku lagi di kejar hantu” ucap Andin yang keluar dari bibir mungilnya.
Aku langsung terkejut, ku lihat lah sekeliling ku. Tapi tidak ada apa-apa.
“Engga ada hantu, ih lo punya mata batin ya? ko lu bisa liat hantu gw engga si!” gerutu ku pada Andin.
“Hantunya itu kamu pinter!!”
Aku menghela nafas mendengar Andin berkata seperti itu, ternyata dia bisa bercanda juga. Dan saat itu juga dia pergi meninggalkan ku.
“Eh din bentar satu lagi gue mau ngomong,”
Dia langsung berbalik badan melihat ku, dan tidak menanggapi perkataan ku.
“Gue tau kenapa lo mau balik cepet” ucap ku yang lebih jauh dari dia.
“Kenapa?”
“Ya takut ketinggalan bus lah hehehe” jawab ku sembari tersenyum padanya.
Dia tidak menjawab apa-apa hanya senyum. Aku pun mengakhiri perbincangan dan berkata
“Dahhhhhhhh” sambil melambai-lambaikan tangan ku. Tiba-tiba dari lantai 1 terdengar suara yang memanggil nama ku.
“Reyyyyyyyyyyy”
dan ternyata itu Randy. Aku langsung menjawab dengan sekencang-kencangnya agar teman-teman ku mendengar.
“Gue otwwwwwww”
Ya aku dan teman-teman ku memang kamana-mana selalu sama-sama. Dari SD aku sudah sering bersama mereka. Mungkin karena itu kami terkenal di sekolah. Karena peraturan sekolah yang tidak di perbolehkan membawa kendaraan. Mengharuskan aku dan teman-teman ku selalu BM. Kalian tau apa itu BM? BM itu naik di atas kendaraaan truk. Kami biasa selalu mencegat kendaraan truk atau kendaraan bak terbuka untuk kami taiki. Memang benar-benar menyenangkan. Naik bersama teman-teman di tambah tidak bayar. Kami menjegatnya tepat di halte bus. Tepat sakali banyak segerombolan siswa dan siswi yang menunggu bus. Salah satunya Andin. Aku melihat dia sedang menunggu bus dengan wajah lugunya. Saat sedang menunggu truk. Dia akhirnya menaiki bus yang sudah datang. Dan disitulah truk yang aku tunggu sampai. Ku lihat dari kaca bus Andin melihat ku menaiki truk tersebut dia menatap ku dari kejauhan dengan tatapan sinis. Seperti mengatakan kamu kenapa si naik-naik itu, bahaya tau!!. Aku menanggapi dengan senyuman.
@
Ini adalah waktu yang ku tunggu-tunggu, hari dimana aku akan bertanding dengan sekolah lain. Membuat ku bersemangat. Rama, Randy, Reno, mengajak pacarnya untuk melihat pertandingannya. Hanya aku dan Rizky yang tidak membawa. Ah rasanya aku ingin sekali mengajak Andin untuk melihat ku bermain. Entah kenapa saat dia melihat ku bertanding semangat ku bertambah. Aku sih sering mengajak perempuan untuk melihat ku bermain. Tetapi untuk kali ini aku hanya ingin Andin ada di samping ku. Melihat betapa hebatnya aku saat di lapangan. Tepat sekali ini hari sabtu ya hari libur. Biasanya club PMR latihan, sembari ku menunggu pelatih datang. Aku mencoba menghampiri Andin yang sedang mengajari adik kelas.