Rizky menjawab dengan wajah cemasnya membuat ku kasihan melihatnya. Saat itu juga aku memikirkan perkataan Rizky. Bagaimana rasanya kalau aku di posisi dia? Aku berharap tidak akan pernah merasakan hal itu. Karena aku jatuh cinta sama seseorang hanya bertahan dua bulan paling lama. Mana mungkin aku bisa merasakan seperti Rizky yang belum move on selama bertahun-tahun. Saat aku sedang termenung, Rizky mencoba untuk bertanya kepada ku. Karena aku termenung, sampai-sampai membuat Rizky berteriak di telinga ku.
“Eh btw lo tumben banget ga bawa cewe pas kita tanding Rey?” tanya Rizky padaku, yang merasa aneh dengan sikap ku.
Aku diam tidak menanggapi perkataan Rizky.
“Rey” panggil Rizky.
Aku tetap terdiam, aku melamun memikirkan perkataan rizky.
“Reyyyyyyyyy!!!!” panggil Rizky kencang yang tepat sekali di telinga ku.
Dengan teriakan di telinga ku membuat ku terbangun dari lamunan dan langsung menjawab panggilan Rizky.
“Iya apaaa? bisa ga si lo jangan teriak-teriak!!!” gerutu ku.
“Lah lo gue panggil-panggil ga denger-denger,”
“Oh iya tadi lo nanya apa?”
“Gue tanya, kenapa lo ga bawa cewe? Tumben banget, bukan lo banget kaya gini”
Aku tersenyum meringis mendengarkan perkataan rizky.
“Gue mau tobat ky, gue engga mau phpin cewe lagi”
Mendengar perkataan ku itu, membuat Rizky yang sedang minum langsung tersedak. Merasa tidak menyangka atas perkataan ku.
“Hah apa lo bilang? Gue ga salah denger kan, lo kesambet apa si hahahaha” ucap Rizky dengan ketawanya.
Dia tertawa merasa aneh dan lucu dengan tingkah laku ku.