Kamu Adalah Kenangan (Mengenalmu)

Ruang Kenangan
Chapter #33

Bab 33 Jadwal Belajar Itu

Setelah kurang lebih enam bulan ku habiskan untuk sekolah. Bertemu Andin, dekat dengannya, belajar dengannya. Bermain bersama teman teman ku. Tibalah saat ini di penghujung semester. Dimana wali kelas ku memberitahukan informasi mengenai ujian ujian yang akan datang. Aku bersemangat sekali untuk ujian, karena ini harapan terakhir ku untuk menaikan nilai ku dan akan mendaftarkan ke sekolah sepak bola itu.

“Anak anak tidak terasa sudah di penghujung semester, ibu disini ingin memberikan informasi. Satu minggu lagi kalian akan menghadapi begitu banyak ujian. Jadi harus di persiapkan diri kalian mulai dari sekarang. Kelulusan di liat dari nilai kalian. Kalau nilainya tidak bagus, terpaksa sekolah tidak akan meluluskan.” ucap guru ku pada muridnya. Membuat salah satu murid ku merasa tidak terima akan menghadapi ujian sebentar lagi.

“Yah bu, cepet banget udah ujian lagi aja. Perasaan baru kemarin bu ujian,” gerutu salah satu murid.

“Iya bu, kita kan masih ingin sekolah disini,”

“Betul”

“Yasudah kalian tidak usah ujian, tetap di sekolah ini. Dan tidak lulus.”

“Jangan dong bu”

“Tadi kata kamu, kamu ingin tetap disini. Yasudah tidak lulus saja.”

“Ih ibu mah engga bisa di ajak kerja sama,”

“Sudah sudah, kalian harus persiapkan diri kalian dengan baik”

“Iya buuuu”

Jam istirahat pun berbunyi. Ku lihat ke belakang. Andin sedang sibuk mencatat. Aku penasaran ku tengok lah. Lalu dia berkata.

“Kamu ngapain?” tanya Andin sambil mencatat.

“Engga, cuma aku penasaran kamu nyatet apa si? Ko panjang juga.” tanya ku dengan penasaran sembari melihat tangan mungilnya itu yang sibuk mencatat.

“Aku lagi nyatet jadwal belajar,” jawab Andin yang tidak menampakan wajahnya padaku.

“Oh, jadwal belajar kamu.” jawab ku dengan sok tahu.

“Siapa bilang jadwal belajar aku aja hehe” ucap Andin sembari menatap wajah ku.

“Terus?” tanya ku sembari menatap juga wajahnya Andin.

“Jadwal belajar kita berdua tau!” jawab Andin membuat ku terkejut.

“Hah? Jadwal belajar kita? Maksudnya?” tanya ku pada Andin.

Andin kembali menatap ku dan mulai menjelaskan maksudnya apa padaku. Dia mengarahkan pulpen yang di pegangnya pada catatannya itu. membuat aku melihat ke arah catatan itu.

“Ya iya, jadi ini semua jadwal yang aku bikin buat kita belajar. Selama satu minggu. kamu liat disini, hari senin jadwalnya setelah sepulang sekolah. Malamnya juga belajar. Dan pagi saat sebelum memulai pelajaran juga belajar. Sehari bisa belajar tiga kali”

“HAH???” jawab ku dengan sangat terkejut. Membuat teman teman ku juga terkejut dan bertanya.

“Apa Rey apa? lo kenapa?” tanya Randy padaku.

“Berisik banget lo” saut salah satu siswa laki-laki.

“Engga apa apa hehe” jawab ku dengan wajah menyeringis sembari memegang rambut ku.

“Ih kamu berisik banget si, jadi ganggu orang tau!!” gerutu Andin padaku.

“Ya abis kamu, bikin aku kaget!”

“Jadi gimana? Ada yang mau di tanyain?”

“Bentar bentar aku kan juga harus olahraga, main bola sama temen temen. Masa engga ada waktu buat aku main bola si,,” jawab ku merasa tidak adil.

“Ga! engga ada. Waktu kamu hanya belajar, tidur, makan, dan belajar lagi!” Andin memberitahu.

“Ih bener-bener deh, aku pusing din kalo belajar terus.”

“Ya kan nanti ada istirahatnya. kamu bisa makan, tidur.”

“Kalo istirahatnya bermain?”

“Ga, itu bikin kamu lupa belajar tau!!”

“Aduhhhh mau bunuh diriiiiii aja, mamah tolong Rey!!”

“Ih apasi kamu berlebihan, nanti kan aku bantu.”

“Oh iyaya hehe, belajarnya di rumah aku aja gimana?”

“Ngaco kamu!!” bentak Andin.

“Lah terus dimana?”

“Kan aku udah bilang, kamu belajar bareng sama aku cuma sebelum pelajaran dan setelah sepulang sekolah.” Andin menjalaskan kembali padaku.

“Lah terus selebihnya aku sendiri?” tanya ku penuh kebingungan.

“Ya iyalah!”

“Kalo kaya gitu mana mungkin aku belajar hehehe,,”

“Iya deh iya, tapi ga di rumah kamu juga. kan ada jadwal malamnya. Nah kamu bisa telepon aku saat belajar,”

“Nah gitu dong aku kan jadi semangat!!”

“Eits tapi, tidak untuk bahas yang lain. hanya untuk bahas pelajaran!”

“Siap bos hehe”

“Apasi bos-bos, oh iya ini udah aku tulis jadwal belajar kamu. Kamu tempel di tempat belajar kamu supaya kamu ingat. Setelah sudah di kerjakan sesuai jadwal, boleh di coret.”

Lihat selengkapnya