Beberapa hari aku sedih memikirkan Andin. Tapi saat ini aku semangat karena aku akan bertemu kembali dengan dia dan melihat wajahnya. Tepat sekali hari ini aku akan mengikuti tes masuk sekolah SMA 15. Hanya demi Andin, aku mendaftar sekolah di SMA 15. Aku juga tidak tahu kenapa dia daftar disini padahal dia juga daftar di sekolah SMA 2.
Aku dan Rama satu ruangan tes. Tapi aneh dari tadi aku belum menemukan dan melihat Andin.
“Ruangan tes kita di lantai tiga Rey, yuk kesana” ajak Rama padaku.
“Yuk, clara mana?” tanya ku pada Rama, biasanya Clara selalu ada di samping Rama.
“Dia udah di ruangannya, gue beda ruangan sama dia” jelas Rama.
“Oh oke deh”
Andin memasuki ruangan tes bersama Salsa. Saat sedang duduk di bangkunya dia melihat ku berjalan menuju ruangan tes ku bersama Rey. Andin benar-benar terkejut dan tidak mengerti kenapa aku daftar juga. Ko ada Rey si, katanya dia daftar di sekolah sepak bola itu. gumam Andin di dalam hatinya. Saat itu juga aku melewati ruangannya dan langsung di tutup lah hordeng jendelanya. Membuat ku heran seperti ada sesuatu disitu. Aku hiraukan dan tetap berjalan menuju ruangan ku. Aku tidak sadar kalau itu ruangannya Andin.
Setelah selesai tes aku menunggu Andin di lantai bawah bersama Rama.
“Udah jam segini ko dia engga keliatan ya?” tanya ku sambil melihat jam hitam di tangan ku.
“Sabar Rey, mungkin lagi jajan” jawab Rama meyakinkan ku.
“Mungkin”
Tibalah Andin dan Salsa yang sedang berbincang. Dan Andin melihat ku terkejut. Andin langsung pergi dan menarik tangan Salsa.
“Din,,” pangil ku mencoba menghentikan dia.
“Bentar din,” tambah aku kembali agar dia mendengar.
Dia berhenti menoleh kepada ku dan berkata.
“Kamu siapa ya?” jawab Andin sembari pergi meninggalkan ku.
Benar-benar tidak berperasaan. dia tidak menganggap ku teman benar-benar kekeh pada pendiriannya untuk tidak mengenal ku lagi.
Aku mendengar Salsa berbisik pada Andin.
“Ko kamu pura-pura engga kenal sama Rey si din?”tanya Salsa dengan heran melihat sikap temannya itu.
“Aku emang ga kenal dia” jawab Andin dengan tatapan ke depan. Salsa mencoba menerima perkatannya Andin. Karena tidak mau berdebat lagi dengannya.