Ai berjalan lunglai memasuki rumah, dadanya kembali sesak entah mengapa. Sungguh, ia tidak suka menjadi dewasa. Teralu banyak hal memusingkan yang tidak sama sekali ia mengerti. Seperti saat ini misalnya, baru saja ia memasuki ruang tamu, mata minimalisnya sudah bersitatap dengan mata yang pernah ia lihat sebelumnya, meski hanya sekilas. Ai masih ingat, pria bersetelan kemeja yang dipadukan dengan celana bahan itu merupakan pria yang sempat ia temui sebelumnya di tempat kerja.
Untuk apa? Begitulah pikirnya.
Yang membuat Ai makin terkejut tiba-tiba saja pria itu bangun dari duduknya, dengan langkah pasti juga senyum yang amat manis, dia menghampiri Ai. Digenggamnya tangan mungil milik seorang Neko Ai. Gadis itu bergeming, wajahnya kaku bak patung. Ia masih mencerna, mengenai apa yang saat ini sedang terjadi. Baiklah, kita mulai dengan perlahan.
Pertama, pria itu merupakan pria yang sebelumnya berpapasan dengan Ai. Kedua, kini pria berada di kediamannya. Terakhir ia menghampiri Ai dengan senyuman amat manis dan ramah, padahal mereka tidak saling kenal sama sekali, lalu dengan pasrahnya Ai diam saja saat pria asing itu menggenggam tangannya dan membawanya ke hadapan ayah-ibunya.
"Saya, Daruma Haru." Tiba-tiba saja pria itu bersuara, sejenak ia menatap gadis di sampingnya. Genggaman tangannya kian erat. "Menerima perjodohan ini."
Yap! Seisi ruangan bernapas lega.
Namun, tunggu dulu! Di sini hanya seorang Neko Ai yang tidak mengerti apa-apa. Seakan ditampar tangan tak kasat mata, dihempaskannya tangan milik seorang Daruma Haru. Lantas menatap kedua orang tuanya dengan bertanya-tanya.
"Ini ada apa, Yah, Bu?"
Tanpa permisi, pria di samping Ai berujar, "Aku Daruma Haru, kamu boleh panggil Haru."
Ai mengangguk paham, meski agak jengkel. Yang ditanya siapa, yang menjawab siapa. Tidak nyambung.
"Terus?"
Haru terkekeh pelan. "Kamu masih belum paham?"
Dengan polosnya Ai menggeleng. Diacaknya dengan gemas rambut cokelat milik Ai, membuat gadis itu cukup risi. Baru kenal sudah tidak bisa diam tangannya, sungguh kategori pria gampangan.