Daruma Haru.
Ai merutuk diri, mengapa ia tak sadar sedari awal? Meski ia hanya tahu nama depan Haru ketika masih kecil, harusnya ia membuka mata. Kalau nama itu tak asing bagi telinganya.
Beberapa kali gadis itu menghela napas. Sungguh kejutan yang tak terduga. Kenapa ia harus kembali? Bahkan kali ini mengaku sebagai calon suaminya. Bagaimana bisa? Seseorang yang amat membencinya, tiba-tiba datang dengan senyum ramah seolah tak terjadi apapun pada mereka sebelumnya. Lebih tepatnya, pria itu terlalu percaya diri.
"Ai?"
Mendengar namanya disebut, membuat gadis itu sedikit tersentak. Matanya mengerjab beberapa kali, memastikan agar air matanya tidak keluar. Ia menoleh, senyuman tipis Ai berikan pada Riko. Pria yang selama ini berada di hidupnya, sahabat sekaligus keluarga yang selalu ada di masa-masa terberat Ai.
Riko, pria berambut ikal itu menatap Ai jengah. Meski demikian, raut khawatir masih tercetak jelas di wajahnya. Ditatap demikian membuat pertahanan Ai runtuh, gadis itu menunduk lantas terisak tanpa tahu malu. Segera Riko duduk di sebelah Ai, lantas membawa gadis berambut pendek itu ke dalam dekapannya.
Ai makin terisak.
"Dia kembali, Ko."
"Iya, gue tau," jawab Riko seadanya.
Namun, dalam lubuk hati pria itu, ada rasa tak suka dan tak nyaman.