Ai menahan amarahnya sejak beberapa menit lalu. Bagaimana tidak? Pria di hadapannya ini benar-banar membuatnya jengkel. Sebenarnya apa maunya? Tiba-tiba datang dan mengaku sebagai calon suami, lalu dengan tak tahu malunya pria itu datang ke tempat kerja Ai. Membanggakan posisinya sebagai bos baru, menggantikan bos sebelumnya yang akan cuti selama beberap bulan ke depan.
Lalu, haruskah Ai bertahan selama beberapa bulan ke depan?
"Saya mau resign aja, Pak!" putusnya.
Haru mengangkat alisnya, meski pria itu cukup terkejut dengan keputusan mendadak Ai. Sebegitu bencikah gadis itu padanya?
"Kontrak kamu belum habis," katanya berusaha tenang.
Ai menatap manik Haru intens. Tentu Haru merasa sedikit terintimidasi, tatapan lembut beberapa tahun lalu gadis itu seolah berubah, hanya ada kebencian di sana.
"Saya mau resign, Pak."
Haru membuang napas, demi apapun ia sama lelahnya dengan Ai. Sudah berjalan satu bulan semenjak usahanya untuk kembali membuat gadis itu memaafkannya. Namun, selama itu pula Ai selalu bersikap dingin terhadapnya.
"Saya lelah, Ai. Tolong ke luar!" pintanya dengan nada memohon.