Di suatu hari yang cerah tepat ketika matahari mulai meninggi di ujung pematang sawah terlihat dua sejoli yang sedang asyik bercanda mereka saling melempar tanah liat tertawa riang gembira menikmati kebersamaan mereka, hingga tanpa sadar matahari telah berada di atas kepala kami mengakibatkan keringat mulai bercucuran membasahi seluruh tubuh hingga kurasakan lelah dan letih pun telah menjalar di seluruh tubuhku, terlihat seluruh badan kami telah penuh dengan lumpur menjadikan kami terlihat seperti boneka sawah yang tak terurus. Kutarik tangan romat pergi menuju ke gubuk tanpa dinding yang ada di tengah sawah merebahkan badan sambil berangan angan tentang masa depan kami aku pun bertanya pada romat tentang apa yang akan dia lakukan di masa depan nanti tapi ternyata pertanyaan seriusku itu di jawab dengan candaan olehnya.
" Romat neng nanya serius jawab yang bener pisan atuh" ketus siti
" Iya iya neng Sitinya abang romat abang serius pisan ngomongnya atuh, abang ada rencana buat ngelamar neng bulan depan neng tunggu abang ya, abang masih usahain masa depan kita hehehe " ungkap romat
" Ha ya Allah bang abang yang bener ini gak lagi bercandakan " jawab Siti