"Bilqis apakah ada kabar dari paman mu mengenai kasus Indy?" Tanya Herman- ayah Indy.
"Masih dicari om. Penabrak bilang dia tidak melihat ada Indy saat itu. Karena penabrak dalam keadaan mabuk " jelas Bilqis.
Paman Bilqis yang mencari tau apa penyebab kecelakaan Indy, karena ia adalah detektif di kepolisian.
"Tapi om, paman nemuin ini di lokasi Indy tertabrak mobil" Bilqis mengeluarkan sepucuk surat dari dalam tasnya.
🌹Indy. Sudah lama tak bertemu. Sebelum kau berangkat ke Belanda, bisakah kita bertemu? Tunggu aku di tempat favoritmu🌹
Ruangan rumah sakit lenggang sejenak.
"Apa kamu tau siapa yang mengirim surat ini? dan dimana tempat favorit Indy?"
Bilqis menggeleng pelan "Engga om. Bilqis ataupun Ditya ga tau kalo sebelum berangkat ke Belanda Indy akan ketemu seseorang" Bilqis menghentikan ucapannya sebentar "kalo tempat favorit banyak om"
Mereka berduapun terdiam. Mencoba berpikir dengan pikiran masing masing.
Sudah dua bulan semenjak Indy tertabrak mobil truk. Kasus Indy memang sudah selesai dipihak kepolisian. Karena sudah jelas, Indy tertabrak mobil oleh sebab supir yang sedang mabuk, dan Indy dalam keadaan hendak menyebrang jalan. Jadilah terjadi kecelakaan. Kasus inipun ditutup dengan memenjarakan penabrak truk karena menyupir mobil dalam keadaan mabuk. Jelas jelas itu dilarang dalam tata tertib lalu lintas.
Tapi ada yang janggal. Salah satu saksi yang kebetulan ada disana bilang 'Indy sedang berlari seperti mengejar mobil yang ada di depannya- bukan dalam keadaan hendak menyeberang. dan yang membuat pihak keluarga maupun teman teman Indy bingung adalah , siapa yang Indy kejar dan untuk apa?
~~~
Aku memasang senyum yang sangat manis saat hendak berpapasan dengan kak sam. Sudah dekat, aku langsung tersenyum. Tapi kak sam sama sekali tidak membalas senyumku. dan berjalan dengan wajah datar begitu saja.
"Dy kenapa kamu ga sapa kak sam?" Tanya Bilqis saat kita sudah jauh dari kak Samuel
"Aku senyum qis, tapi dia ga bales senyumku" jawabku menatap kosong ke depan
"Positif thinking dy, mungkin kak sam ga liat kamu" Ditya mencoba menenangkanku
Hm mungkin iya. Tapi tadi aku merasa kita sempat bertatapan sebentar. Apa dia tidak mengenaliku?