Aku harus berjuang demi kebahagiaanku.
"Talak aku mas!" pintaku pada mas Reno yang tengah berjuang sembuh dari penyakit mematikannya.
"Kamu jahat sekali ingin meninggalkan suamimu dalam keadaan sekarat seperti ini Yu." Mas Reno mulai lagi mendramatisir keadaan.
"Aku minta ditalak mas aku udah nggak sanggup lagi," desakku terus pada mas Reno yang enggan menjatuhkan talak padaku.
"Bertahanlah Yu! Kita bisa melewati ini bersama di sisa umurku ini bersama anak kita." Mas Reno berusaha memohon padaku yang kini telah mati rasa.
"Kalau mas masih nggak mau menjatuhkan talak. Biar kita ketemu di Pengadilan saja mas." Aku menantang mas Reno setelah mengumpulkan niat sekian lama.
"Aku sedang sekarat Ayu." Wajah Pucat mas Reno dengan kepala beluntusnya yang tanpa rambut lagi setelah berkali-kali melakukan kemoterapy membuatku tersenyum kecut.
"Hhh. Sudah tahu mau sekarat mas, masi aja. Hhh." Aku menggantung ucapakanku. Rasanya sudah teramat kesal pada lelaki ini.