Blurb
Romantis tidak melulu terlihat pada muda-mudi yang sedang bergandengan tangan di tepian pantai. Romantis tidak hanya dikatakan pada kakek-nenek yang saling menuntun berjalan, bahu-membahu saling mengubah diri jadi tongkat. Romantis juga tidak hanya pada suami istri yang saling pelukan pada saat sunset di pinggir danau maupun sungai.
Romantis tidak harus terlihat manis dan tampil sama dengan yang lainnya, pergi ke tempat-tempat wisata yang menawan. Romantis tidak mesti juga berdansa dengan kekasih halal sembari memutar lagu-lagu romantis, tidak mesti!
Romantis bukanlah yang terlihat di dalam film maupun sinetron. Bukan juga sebuah lirik lagu. Romantis juga bukan kata rayuan di dalam sebuah buku cerita yang dibaca.
Romantis juga bukan seperti yang dilakukan orang-orang di hari Valentine!
Tapi romantis itu ialah singkronisasi dua hati yang; saling mencintai, saling menyayangi, saling mengerti, saling memahami dan saling memaafkan satu sama lain. Romantis adalah kesesuaian dua arah yang tidak bertentangan. Dan romantis itu tanpa batas.
Islam adalah agama cinta. Kita muslim, kita mukmin, dan kita romantis. Romantis bukanlah suami yang mencintai istrinya setengah hati saja. Pun sebaliknya. Romantis itu adalah kamu mencintai istrimu seumur hidupmu. Tidak membagi cintamu ke orang lain. Romantis adalah dua insan yang sedang menantikan hari dikumpulkan Allah Swt. Di dalam dua cinta: di dunia, di surga Firdaus. Seperti Dia menyatukan keduanya di dunia, di surga cinta yang romantis.
*Novel ini awalnya berjudul "Maneki" namun saya ubah lagi menjadi "Kamukah Jodohku" yang menurutku lebih cocok.