Kandang Monyet

Oleh: Arif Billah

Blurb

Bekerja sebagai agen live chat aplikasi pinjaman online di Jogja setelah lulus kuliah tampak seperti pilihan yang masuk akal—gaji tetap setiap bulan, rutinitas yang teratur. Namun, bagi tokoh "aku," realitas ini berbanding terbalik dengan ambisinya yang tak pernah padam: berkesenian dan mengikuti gairahnya di dunia teater. Pernah mencoba menjadi freelance event organizer, tapi ketidakpastian dan minimnya job membuatnya kembali ke dunia kerja kantoran, meski hal itu semakin menjauhkan dirinya dari panggilan seni.

Hari-hari sebagai customer service membuatnya melihat dunia luar dengan pandangan berbeda. Rasa frustrasi dan kekosongan yang ditimbulkan pekerjaan rutin ini membuatnya semakin sulit mengandalkan dunia di luar sebagai penopang ambisi utamanya. Hingga suatu hari, kenangan pahit masa kecil bersama sang kakek kembali menghantui, memicu krisis eksistensial yang membuatnya memandang semua yang hidup, termasuk dirinya sendiri, sebagai "monyet" yang hanya berputar dalam siklus tanpa arah.

Lihat selengkapnya