Kandang Monyet

Arif Billah
Chapter #6

#6

Setelah gambar tertimbun agak jauh, Fuad berpaling ke arahku dan mencegahku agar membuka gambarnya nanti saja. “Lah, percuma dong tadi manggil buat cepat-cepat liat HO tapi malah disuruh lihatnya nanti, Mas.” Kataku.

           “Enggak gitu, ini keadaannya beda. Bahaya!”

           “Alah, biasa aja kali. Paling tangkap layar nasabah yang cakep kan?” aku tak menggubris peringatan Fuad. Ku-scroll halaman chat HO dan ternyata gambarnya memang bahaya. Ibarat ranjau yang sudah dijinakkan dan aku malah mencoba menyodorkan kaki untuk menginjaknya.

           “Kan. Kandani kok.”

           “Tapi manteb sih. Bentar, atasnya apalagi ini?”

           “Nah itu, yang kusuruh buat dilihat tuh chat nasabah yang itu. Tapi di bawahnya malah dikirim foto dari chat lanjutannya si nasabah sama Aa’. Kalau SPV lihat bisa terminate kita.”

           Benar apa kata Fuad, sekali kami ketahuan menyimpan gambar percakapan atau foto nasabah maka dengan mudah kami dapat dipecat di tempat. Semua itu adalah data rahasia, namun bola api itu tentu tak akan kami diamkan. Monyet akan selalu senang dengan permainan berbahaya, bagai anak buah raja kera tampan yang begitu doyan bermain bersama Nezha.

Lihat selengkapnya