Kanvas Hati

Penulis N
Chapter #6

Bab 5

Hari-hari setelah acara seni di galeri berlalu dengan cepat, dan semangat baru mengalir dalam diri Sienna. Dia merasa terinspirasi untuk memulai proyek kolaboratif dengan Kairo, sebuah kesempatan untuk menggabungkan gaya seni mereka dan menciptakan sesuatu yang unik. Namun, di balik semangat itu, dia juga merasakan ketegangan—apakah Kairo akan siap untuk berbagi lebih banyak tentang dirinya selama proses ini?

Setelah beberapa hari merencanakan proyek tersebut, Sienna mengundang Kairo ke studionya untuk mendiskusikan ide-ide mereka. Dia ingin memastikan bahwa mereka berdua berada di halaman yang sama sebelum mulai melukis.

Ketika Kairo tiba, Sienna merasa jantungnya berdegup kencang. Dia mengenakan kaos hitam dan celana jeans yang membuatnya terlihat santai tetapi tetap menawan. "Hai, Sienna!" sapa Kairo dengan senyuman lebar.

"Hai! Senang kamu datang," jawab Sienna sambil tersenyum. "Aku sudah menyiapkan beberapa sketsa untuk proyek kita."

Mereka duduk di sekitar meja besar yang dipenuhi dengan cat dan kuas. Sienna mengeluarkan sketsa-sketsa yang telah dia buat dan menunjukkannya kepada Kairo. "Aku berpikir kita bisa menggabungkan elemen-elemen dari kedua gaya kita—mungkin sesuatu yang menggambarkan perjalanan kita sebagai seniman."

Kairo melihat sketsa-sketsa itu dengan penuh perhatian. "Ini bagus! Aku suka ide untuk menciptakan sesuatu yang mencerminkan perjalanan kita," ujarnya sambil mengangguk. "Kita bisa menambahkan elemen-elemen simbolis yang mewakili pengalaman masing-masing."

Sienna merasa senang mendengar antusiasme Kairo. "Ya! Kita bisa menggunakan warna-warna cerah untuk menggambarkan harapan dan kebahagiaan, sementara warna-warna gelap bisa mewakili tantangan yang telah kita hadapi."

Kairo tersenyum lebar. "Aku suka cara berpikirmu. Mari kita mulai melukis!"

Mereka segera mulai bekerja di kanvas besar yang telah disiapkan Sienna. Saat kuas mereka menyentuh permukaan kanvas, suasana di studio menjadi hidup dengan energi kreatif. Mereka saling berbagi ide dan teknik, saling menginspirasi satu sama lain dengan setiap goresan.

Sienna merasa sangat bersemangat saat melihat karya seni itu perlahan-lahan terbentuk di depan mata mereka. Dia tidak hanya melukis; dia juga merasakan keterhubungan yang lebih dalam dengan Kairo melalui proses kreatif ini. Setiap kali mereka saling bertukar pandang atau tertawa saat salah satu dari mereka membuat kesalahan kecil, hatinya berdebar-debar.

Namun, saat mereka melanjutkan pekerjaan mereka, Sienna tidak bisa menahan rasa ingin tahunya tentang masa lalu Kairo. Dia ingin tahu lebih banyak tentang apa yang telah membentuk pemuda ini menjadi sosok yang penuh semangat dan keberanian dalam seni.

"Jadi, Kairo," katanya setelah beberapa saat bekerja dalam keheningan, "apa yang membuatmu memilih seni jalanan sebagai bentuk ekspresi?"

Kairo terdiam sejenak sebelum menjawab. "Seni jalanan memberiku kebebasan," ujarnya pelan. "Di jalanan, aku bisa melukis tanpa batasan—tanpa penilaian dari orang lain atau tekanan untuk memenuhi ekspektasi."

Lihat selengkapnya