Kanvas Hati

Penulis N
Chapter #12

Bab 11

Hari-hari setelah momen emosional di studio, Sienna dan Kairo menyelesaikan mural yang telah mereka kerjakan dengan penuh dedikasi dan cinta. Dinding besar di pusat kota itu perlahan-lahan dipenuhi warna-warna cerah dan bentuk-bentuk yang merefleksikan perjalanan hidup mereka sebagai seniman dan individu yang saling mendukung.

Hari pameran mural mendekat, dan semangat keduanya semakin membara. Namun, di balik semangat itu, Sienna merasakan ketegangan di dalam diri Kairo. Dia bisa melihat pemuda itu bergulat dengan rasa ragu dan ketakutan menjelang hari yang penting itu.

Suatu sore, setelah mereka menghabiskan waktu melukis, Sienna memutuskan untuk berbicara dengan Kairo tentang kekhawatirannya. “Kairo, aku merasa ada sesuatu yang masih mengganggumu,” katanya lembut. “Apakah kau siap untuk hari pameran ini?”

Kairo menatap lukisan mereka yang belum selesai, ekspresinya menunjukkan kecemasan yang mendalam. “Aku merasa cemas tentang bagaimana orang-orang akan melihat karya kita,” jawabnya pelan. “Apa jika mereka tidak memahami apa yang ingin kita sampaikan?”

Sienna merasakan empati tumbuh dalam dirinya. “Ingat, seni itu subjektif. Setiap orang memiliki pandangan mereka sendiri—yang penting adalah bagaimana kita mengekspresikan diri kita,” ujarnya dengan tegas.

Kairo mengangguk tetapi masih tampak ragu. “Aku tahu, tapi aku takut jika aku tidak dapat melakukannya dengan baik. Ada bagian dari diriku yang masih merasa tidak cukup baik.”

Sienna mengambil tangan Kairo dan menggenggamnya erat. “Kau tidak perlu merasa seperti itu. Kita sudah berjuang bersama dan mengatasi banyak hal. Dan aku percaya pada kemampuanmu,” katanya dengan penuh keyakinan.

Dia bisa melihat Kairo mulai sedikit tenang, meskipun ragu masih terbayang di wajahnya. “Terima kasih, Sienna. Kau selalu tahu apa yang harus kau katakan untuk membuatku merasa lebih baik.”

Mereka melanjutkan pekerjaan pada mural dengan semangat baru, tetapi ketegangan menjelang pameran semakin terasa. Setiap kali Sienna mencuri pandang ke arah Kairo, dia bisa melihat pemuda itu berusaha keras untuk mengatasi ketakutannya. Momen-momen kecil ketika Kairo tersenyum atau tertawa membuat Sienna merasa optimis, tetapi dia tahu bahwa Kairo masih belum sepenuhnya percaya diri.

Hari pameran akhirnya tiba. Sienna dan Kairo tiba di lokasi lebih awal untuk mempersiapkan semuanya. Mural mereka berdiri megah di dinding, dikelilingi oleh dekorasi sederhana dan pencahayaan lembut yang membuatnya semakin menawan. Sienna merasa jantungnya berdebar-debar ketika melihat pengunjung mulai berdatangan, membawa harapan dan antusiasme.

Lihat selengkapnya