Waktu terus bergulir, membawa Sienna dan Kairo ke babak baru dalam hidup mereka. Setelah melewati berbagai tantangan dan keberhasilan, mereka mulai merasakan bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang seni atau cinta semata, tetapi tentang bagaimana mereka tumbuh sebagai pribadi dan pasangan yang saling melengkapi.
Suatu pagi yang cerah, Sienna duduk di balkon apartemen mereka, memandang kota yang mulai sibuk dengan aktivitas. Di tangannya, sebuah buku catatan penuh dengan sketsa dan ide-ide baru. Kairo datang membawa dua cangkir kopi, duduk di sampingnya dengan senyum hangat.
“Kau terlihat sibuk,” kata Kairo sambil menyerahkan satu cangkir.
Sienna tersenyum. “Aku sedang mencoba menangkap inspirasi dari pagi ini. Aku merasa ada sesuatu yang baru yang ingin aku lukis.”
Kairo menatapnya dengan penuh kekaguman. “Aku selalu terinspirasi melihat caramu melihat dunia.”
Mereka berbincang tentang mimpi dan rencana masa depan, tentang proyek seni yang ingin mereka wujudkan bersama. Namun, di balik semangat itu, ada kesadaran bahwa waktu terus berjalan dan perubahan akan datang.
Beberapa minggu kemudian, Sienna menerima tawaran untuk mengajar di sebuah universitas seni ternama di luar negeri. Kesempatan ini adalah impian yang lama ia idamkan, namun juga berarti harus meninggalkan kota dan Kairo untuk waktu yang tidak singkat.