Setelah pertemuan yang menguras emosi dengan Maya, Sienna merasa beban di hatinya mulai terangkat. Namun, ia tahu bahwa perjalanan menuju penyembuhan bukanlah sesuatu yang instan. Ada banyak hal yang harus ia hadapi, terutama dalam hubungan dengan orang-orang di sekitarnya yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya.
Suatu sore, Sienna menerima undangan dari teman lama, Rina, untuk menghadiri sebuah acara seni komunitas di sebuah galeri kecil di pusat kota. Rina adalah sosok yang selalu mendukung Sienna sejak awal kariernya, dan meskipun mereka sempat jarang bertemu, persahabatan mereka tetap hangat.
Kairo, yang mengetahui betapa pentingnya dukungan sosial bagi Sienna, mendorongnya untuk pergi. “Ini kesempatan bagus untuk bertemu teman-teman lama dan mendapatkan inspirasi baru,” katanya sambil tersenyum.
Sienna mengangguk, merasa bersemangat sekaligus sedikit gugup. Ia mengenakan gaun sederhana dan membawa beberapa sketsa terbaru yang ingin ia bagikan. Saat tiba di galeri, suasana hangat dan penuh semangat langsung menyambutnya. Banyak wajah-wajah familiar yang menyambut dengan senyum dan pelukan hangat.
Rina menyambut Sienna dengan erat. “Aku senang kau datang. Aku tahu ini penting bagimu.”
Acara itu dipenuhi dengan berbagai karya seni dari seniman lokal, pertunjukan musik akustik, dan diskusi tentang peran seni dalam membangun komunitas. Sienna merasa terinspirasi oleh energi positif yang mengalir di ruangan itu. Ia mulai berbicara dengan beberapa seniman lain, bertukar ide dan pengalaman.