Ta’qid:
“Justru karena hidup umat manusia sekarang ini tanpa nabi, tidak ada daya pantul yang kuat dan memenuhi syarat antara kezaliman dengan azab.”
***
Kata-kata Tarmihim tentang “kapan azab Nuhy, Hudy, Luthy, Shalehy, Fir’auny, dan Muhammady ditimpakan oleh Allah” mendapat tanggapan serius dari Sundusin dan teman-teman lain.
“Azab yang sebutannya berdasar nama nabi-nabi itu karanganmu sendiri atau pernah mendengar dari Cak Sot?” tanya Sundusin.
“Ya pasti dari Cak Sot lah,” jawab Tarmihim, “sebelum kamu datang, ketika kepala saya berputar-putar oleh serbuan kata-katanya.”
“Itu kira-kira istilah resmi atau sudah lazim dipakai di kalangan kaum Muslim sejak dulu?” Seorang teman menyusuli pertanyaan.
“Saya kurang tahu. Yang pasti saya belum pernah mendengarnya sebelum Cak Sot.”
“Bagaimana penjelasannya?”
“Kapan Cak Sot menjelaskan sesuatu,” jawab Tarmihim. “Kita semua tahu Cak Sot kalau bicara, kan, seperti hujan deras. Memang terkadang hanya gerimis atau tletik. Tetapi, tetap saja kita sendiri yang harus cerdas memilah-milahnya, meletakkannya dalam lingkup konteks, atau menyusunnya dalam suatu urutan berpikir. Cak Sot, sih, meludah-ludah saja, membanjiri kita dan meretakkan kepala kita.”