Kapan Nikah?

mahes.varaa
Chapter #22

IMBAS KEGAGALAN PERNIKAHAN PART 4

Entah sejak kapan aku tidak suka dengan keramaian.

Aku enggak tahu kapan tepatnya. Tapi saat aku sadar, aku sudah merasa sangat kesepian saat berada di keramaian. Bahkan saat bersama dengan banyak temanku, bahkan saat bersama dengan keluargaku, atau sekedar keluar bersama dengan dua adikku.

Jelas-jelas aku keluar di keramaian bukan seorang diri, tapi hatiku terasa sangat-sangat kosong. Bahkan apa yang membuat banyak orang tertawa bahagia, tak cukup membuat hatiku yang kosong terisi.

Sebenarnya, kenapa aku merasa seperti ini?

 

Kos-kosan Rari berada di bagian timur kota S. Kos-kosan itu berada di dalam gang dan berdempetan dengan rumah orang-orang kampung yang juga memiliki niat yang sama saat datang ke kota S: mencari rejeki lebih dan mengubah nasib.

Tepat di samping gang kosan Rari, ada perumahan yang mana di dalamnya ada apartemen besar yang menjulang tinggi dan dihiasi lampu-lampu kuning yang menambah kemegahannya saat malam hari. Hanya dengan melihat ini, aku dapat dengan jelas melihat kehidupan kota S yang besar yang terkadang terkesan miris. Bangunan-banguan tinggi menjulang langit menghiasi kota S, tapi tepat di sampingnya ada kawasan kumuh di mana ada banyak orang yang tinggal dalam ruang sempit demi bertahan hidup di kota S.

“Gimaan? Sehat?” Rari bertanya ketika tiba di kos-kosan Novi. “Enggak ada keluhan?”

“Enggak kok, Mbak. Aku baik-baik saja sepetri yang Mbak lihat.” Novi menjawab dengan menunjukkan tubuhnya yang kurusan setelah menjalani opname selama 2 minggu lebih dan beberapa bulan pengobatan rawat jalan.

Rari ingat Novi turun 10 kg dalam dua minggu opname dan semenjak itu berat badannya belum nbaik secara signifikan.

“Enggak mual-mual lagi?” tanya Rari lagi.

“Yah kadang-kadang ada aja sih, Mbak. Tapi enggak sampai muntah-muntah kok.”

“Obatnya gimana? Enggak telat minum kan? Kalo sudah buru-buru, kamu kadang kan suka lupa.”

Novi menunjukkan senyum khasnya: menarik bibirnya lebih banyak ke arah kanan. Saat seperti ini, Rari dapat jelas melihat kebiasaan Novi yang membuat wajahnya tidak simetris.

“Tenang aja, Mbak. Masalah obat, aku rutin minumnya dan enggak sama sekali kelewat atau telat.”

Selama menjalani pengobatan kemoterapi, Novi harus ke rumah sakit sebanyak dua kali. Di setiap hari Rabu, Novi akan menjalani tes darah. Jika kondisi darah Novi menurun makan keesokan harinya saat kemoterapi, Novi perlu menjalani tranfusi darah. Tapi jika kondisi darah Novi baik, maka keesokan harinya Novi hanya perlu menerima infus obat-obatan.

Hari Kamis, Novi menerima hasil lab dan menjalani kemoterapi. Pengobatan kemo biasanya dimulai jam 8 sampai jam 9 pagi dan jika lancar sekitar jam dua siang sampai jam tiga sore, Novi sudah bisa pulang. Tapi kadang … ada keadaan di mana sesuatu berjalan tidak lancar. Jika hal itu terjadi, Novi mungkin akan selesai sekitar jam lima sore.

Lihat selengkapnya