Kapan Nikah?

mahes.varaa
Chapter #23

IMBAS KEGAGALAN PERNIKAHAN PART 5

Ketika menghadapi Ibu dan pendapatnya yang kadang keras, aku memilih untuk mundur lebih dulu. melakukan apa yang Ibu suruh dan ketika ternyata pendapatku yang lebih baik, maka Ibu secara alami akan mundur dan berbalik mendukungku.

Hal yang sama berlaku untuk adikku-Novi.

Ketika menghadapi keinginan adikku yang seringkali keras kepala, aku tidak mengatakan tidak meski aku tahu apa yang adikku inginkan, mau adalah salah. Aku hanya mengatakan coba bandingkan dengan ini, dengan itu, menurutmu bagaimana yang lebih baik.

Itu yang aku katakan padanya.

Adikku mungkin akan mengomel awalnya karena aku tidak langsung menyetujui apa yang diinginkannya, apa kemauannya. Tapi ketika aku diam, dia akan berpikir, menimbang saran yang aku berikan. Caraku itu seringkali berhasil membuat adikku berubah pikiran.

Aku bisa menghadapi adikku dan ibuku dengan baik.

Sayangnya Ibu dan adikku, tidak bisa melakukan hal yang sama ketika berhadapan satu sama lain.

Yah begitulah.

Dan ketika itu terjadi, lagi-lagi aku yang harus jadi penengah, mendengar omelan dari kanan dan kiri, dan hanya bisa menghela napas sebelum berusaha mencari jalan tengah.

 

Karena omongan orang-orang yang selalu membandingkan Rari dengan adiknya-Novi, membuat Rari kadang merasa iri dengan Novi karena memakan ucapan orang-orang.

“Adikmu cantik sekali!”

“Adikmu modis sekali!”

“Adikmu populer sekali!”

Satu persatu pujian berdatangan menghampiri Rari ketika teman-teman Rari mengetahui Novi adalah adiknya.

Yah bagi Rari sebelumnya, pujian tidaklah berarti apa-apa. Tapi karena mulut banyak orang, Rari mulai merasa rendah diri dan mulai merasa iri dengan Novi-adiknya yang lahir dengan fisik yang jauh lebih baik dari Rari.

“Jangan iri dengan adikmu.” Itulah yang dikatakan oleh suara dalam kepala Rari.

Kenapa? Kenyataannya adikku memang lebih cantik. Dia cantik bak model ditambah lagi berbakat menyanyi, menari. Dia juga terkenal banyak anak. Rari membalas.

“Kalo hal itu yang membuatmu iri, lebih baik buang jauh-jauh pikiran itu! Lahir cantik itu tidak enak!”

Kenapa? Rari masih tidak mengerti kenapa suara dalam kepalanya selalu bicara berbeda dari ucapan orang-orang di sekitarnya. Apa salahnya iri pada mereka yang lahir cantik?

Lihat selengkapnya